DPR Sayangkan Pemerintah Buka Kembali Penerbangan Wuhan-Jakarta

03-05-2021 / KOMISI V
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie. Foto: Kresno/nvl

 

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie menyayangkan pemerintah kembali membukanya rute penerbangan Wuhan-Jakarta. Syarief menyebut, pemerintah inkonsisten dengan kebijakan pengendalian Covid-19 yakni larangan mudik yang tengah diberlakukan saat-saat ini. Menurut Syarief, dibukanya jalur penerbangan Wuhan-Jakarta akan menimbulkan ketidakadilan bagi masyarakat Indonesia.

 

Dalam keterangan resminya yang diterima Parlementaria, Senin (3/5/2021), Syarief menekankan, pemerintah seharusnya memperhatikan terjadinya tren kenaikan kasus pandemi Covid-19 secara skala nasional maupun global. Terlebih, seperti diketahui, Wuhan merupakan kota yang pertama kali mengalami peristiwa timbulnya Covid-19. Sehingga, dengan demikian dibukanya rute penerbangan Wuhan-Jakarta tidak bisa dijamin aman.

 

“Saya kira kalau memang tujuannya untuk memperlambat penularan, seharusnya hal seperti dibukanya rute penerbangan Wuhan-Jakarta tidak diterapkan. Jadi, supaya tidak mencederai rasa keadilan masyarakat yang sekarang terkena larangan mudik oleh pemerintah. Apalagi, di bulan Syawal yang selama ini sudah menjadi tradisi mudik," ujar politisi Fraksi Partai NasDem itu.

 

Syarief meminta semua kebijakan harus seirama baik di dalam maupun luar negeri termasuk tempat wisata. "Ketika kebijakan sudah diputuskan, maka saya harap semua harus tertib sesuai aturan antara pusat dan daerah serta antara luar dan dalam negeri. Tempat wisata juga harus ditutup karena akan terjadi kerumunan. Kebijakan harus seirama, maka tidak boleh ada WNA masuk di tengah rakyat Indonesia tidak diperbolehkan mudik," tandas legislator dapil Kalimantan Barat I itu.

 

Sebelumnya diberitakan, jalur penerbangan dari Jakarta menuju Wuhan, China, pergi-pulang ternyata sudah dibuka lagi untuk memberikan pelayanan kepada para penumpang. Rute itu dibuka setiap Senin, dimana jalur penerbangan Wuhan-Jakarta dengan sistem pergi pulang itu dilayani oleh maskapai Lion Air dengan menggunakan pesawat Boeing 737-900.

 

Berdasarkan data situs pemantau pergerakan pesawat, pesawat dengan nomor penerbangan JT-2619 berangkat dari Jakarta pukul 06.20 WIB dan tiba di Wuhan pada pukul 12.25 WIB. Kemudian, pesawat yang berganti nomor penerbangan menjadi JT-2618 itu lalu kembali dari Wuhan pukul 15.10 waktu setempat (14.10 WIB) dan tiba pukul 20.20 WIB. (pun/sf)

BERITA TERKAIT
Roberth Rouw Soroti Efisiensi BUMN dan Infrastruktur Bandara Halim
04-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw melakukan kunjungan kerja ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk meninjau...
Musa Rajekshah Soroti Masalah Kenaikan Tarif Layanan dan Pengembangan Pelabuhan
04-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Musa Rajekshah mengungkapkan beberapa persoalan terkait sektor pelabuhan yang hingga kini masih...
Kemhub Harus Maksimalkan Potensi PNBP Perhubungan Laut
04-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Danang Wicaksana Sulistya, meminta Kementerian Perhubungan untuk memaksimalkan potensi Penerimaan Negara Bukan...
Lasarus: Digitalisasi Pelabuhan Tanjung Priok Efektif Tingkatkan PNBP
04-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Tim Kunjungan Lapangan Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Tanjung Priok, Lasarus, mengapresiasi penerapan sistem manajemen...