Vokasi Jadi Konten Pendidikan Indonesia Ke depan
Anggota Komisi X DPR RI Adrianus Asia Sidot di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Foto : Geraldi/Man
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X DPR RI dengan beberapa pelaku usaha yang ada di Indonesia, diantaranya yaitu Bukalapak.com dan Kompas TV, Anggota Komisi X DPR RI Adrianus Asia Sidot menyampaikan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, arah pendidikan Indonesia ke depan kontennya akan lebih kepada pendidikan vokasi, yakni pendidikan yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu.
“Skill label kita yang memang menjadi problem besar pada saat ini. Oleh karenanya kami menaruh harapan besar terhadap kontribusi dari pihak swasta, terutama sebagai user dalam menyerap tenaga kerja, yang produsennya itu justru berada di dunia pendidikan atau di sekolah-sekolah,” ujar Adrianus di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Ia mengatakan, problem-problem yang ada, seperti tidak matching-nya antara kompetensi lulusan dengan kompetensi yang diperlukan oleh dunia industri akan menjadi bahan diskusi Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pendidikan.
“Oleh sebab itu, saya mengusulkan, apa yang sudah dilakukan oleh para pelaku usaha yang hadir dalam RDPU Komisi X kali ini harus menjadi role model dari blueprint pendidikan yang akan dirancang, dan kita akan minta kepada Menteri Pendidikan untuk merumuskannya. Model-model yang sudah disampaikan oleh para pelaku usaha ini bisa menjadi masukan yang sangat berharga bagi kami untuk dijadikan bahan diskusi selanjutnya dengan Kementerian Pendidikan,” imbuhnya.
Di era sekarang ini, sambungnya, model bisnis seperti Bukalapak.com adalah yang paling cocok. “Meski demikian, masyarakat perlu diberikan edukasi tentang bagaimana menggunakan platform bisnis online itu supaya mereka mendapatkan keuntungan, baik secara ekonomi maupun juga secara sosial. Saya berharap ada social education dari Bukalapak.com kepada masyarakat, khususnya untuk para pelaku UMKM, agar mereka terbiasa untuk menggunakan sistem penjualan online tersebut,” pungkasnya. (dep/es)