Legislator Dukung Dibentuknya Polisi Parlemen
Anggota DPR Roem Kono menyetujui usulan dibentuknya polisi parlemen.
Saat ditemui di sela-sela Rapat Paripurna Selasa(14/04), politisi
Partai Golkar ini menyatakan sangat diperlukan suatu peraturan
pengamanan yang jelas mengenai pengamanan, karena Gedung DPR adalah
tempat untuk membahas perundang-undangan dan masalah anggaran negara
Rp 2.000 triliun lebih. Gedung DPR juga dimanfaatkan untuk menerima
tamu-tamu negara, serta tempat diadakannya event-event internasional.
“Sebentar lagi kita mempunyai event besar, pada tanggal 23 September
ada hajatan pertemuan parlemen Asia Afrika. Ini kan perlu pengamanan,
tamu-tamu negara, Kita tidak boleh lengah masalah pengamanan. Situasi
dunia sekarang sangat berbahaya, sehingga diperlukan polisi parlemen,”
ungkap anggota DPR dari Dapil Gorontalo ini.
Saat ditanya tentang peran Pamdal, ia menyayangkan peran Pamdal selama
ini kurang reaktif saat ada kejadian-kejadian yang genting. “Waktu
Rapat Paripurna pengambilan keputusan pemilihan Pimpinan DPR beberapa
waktu lalu, bagaimana pamdal tidak reaktif dan membiarkan begitu saja
anggota DPR yang naik-naik ke panggung,” ungkap Ketua BURT ini.
Sedangkan jumlah personil polisi parlemen, dia menyatakan, itu masalah
teknis dan belum sampai membicarakan mengenai hal itu. “Bisa saja
orang-orang berwacana, tetapi belum kita bicarakan, yang kita atur
adalah sistemnya. Saya sudah memberikan masukan ke Baleg, nanti mereka
akan membahas,” terang dia.
Terkait masalah anggaran, kata Roem Kono, anggaran keamanan memang
sudah ada setiap tahun, tetapi rencana ini belum masuk dalam anggaran
tahun 2015. Menurutnya masih akan dikaji lebih dalam lagi dan nanti
akan dilihat bagaimana kedepannya, setelah itu baru nanti akan dibawa
ke Rapat Pimpinan,” tambah Roem Kono. (mp,gt)