Serba-serbi

Museum

Prakarsa

Sejak masa KNIP (tahun 1945) sampai dengan DPR RI periode 2004 - 2009, DPR RI telah mengalami 16 periode.Tiap periode memiliki latar belakang,sejarah politik, jumlah anggota,jumlah Fraksi dan kinerja yang berbeda.

Kilas balik perjalanan DPR RI mulai tahun 1945 (saat pelantikan pertamakali Anggota KNIP) inilah yang akan diusahakan dapat divisualisasi dalam "MUSEUM DPR-RI".Prakarsa pembuatan Museum DPR RI dimulai pada periode DPR 1987 - 1992 dengan Pimpinan DPR-RI saat itu:M.Kharis Suhud sebagai Ketua, R.Soekardi Sebagai Wakil Ketua, Saiful Sulun sebagai Wakil Ketua,Dr.HJ.Naro,S H sebagai Wakil Ketua.

Realisasi pembuatan Museum DPR RI yaitu dengan membentuk Yayasan dengan nama "Yayasan Museum DPR-RI dengan ketuanya Bapak Jailani (Jhony) Naro,S H.

Langkah awal yang dilakukan oleh Yayasan Museum adalah membuat perencanaan pembangunan Gedung Museum DPR RI dan membentuk Tim Museum DPR RI yang bertugas mengadakan studi banding ke Parlemen Luar Negeri dan mengumpulkan koleksi-koleksi baik berupa naskah,barang dan foto yang berkaitan dengan parlemen jaman penjajahan sampai dengan proses pembentukan KNIP serta kegiatan-kegiatan DPR-RI mulai tahun 1945.

Koleksi yang terkumpul berupa barang,naskah dan foto kemudian ditempatkan di ruang serbaguna lt.2 gedung Nusantara IV (posisi sekarang di lt.2 gedung Nusantara) dan ditandai dengan penandatanganan Prasasti Peresmian Museum DPR RI oleh Ketua DPR-RI, Bapak M.Charis Suhud.

 

Pengembangan

Pengembangan Museum DPR RI dilakukan pada periode DPR hasil Pemilu 1997 dengan Ketua DPR-RI yang saat itu dipegang oleh: Bapak H.Harmoko Atas prakarsa nya, maka museum DPR RI dikembangkan dengan menambah koleksi baik barang,naskah maupun foto serta diupayakan menempati ruang dan gedung yang representatif untuk Museum DPR RI.

Realisasi Pengembangan Museum DPR RI, yaitu membentuk Tim Pengembangan Museum DPR RI dengan ketuanya Bapak Drs. Edo Wasdi, M.Si.

Mengingat waktu yang tersedia sekitar 3 ( tiga ) bulan yaitu mulai bulan Juli sampai dengan September 1999, maka Tim Pengembangan Museum DPR RI mengadakan rapat-rapat secara maraton baik di Gedung DPR RI maupun di luar Gedung DPR RI yang melibatkan instansi Arsip Nasional, Direktorat Jenderal Permuseuman, Departemen Pendidikan Nasional dan Perpustakaan Nasional.

Tim Pengembangan Museum DPR RI selanjutnya menyusun agenda kerja secara ketat yang meliputi, Perencanaan, pengorganiosasian, ( pembagian tugas ) serta evaluasi.

Karena tiap tahap agenda kerja dijadikan dasar untuk pelaksanaan kerja tahap berikutnya, maka Rapat Tim Pengembangan Museum DPR RI pada bulan Juli dan Agustus 1999 diadakan seminggu sekali, dengan tujuan untuk mengevaluasi tiap bidang kerja yang telah dilaksanakan.

Hasil Kerja

Membuat Draft Memorandum of Understanding antara Sekretariat Jenderal DPR RI dengan KITLV.Bekerja sama dengan A