Problem Utama Bangsa Asia-Afrika Kemiskinan
Anggota Komisi IX DPR M Ali Taher menilai pidato Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dalam sidang pembukaan Konferensi Parlemen Asia Afrika (KAA) di Gedung DPR Kamis (23/4) itu adalah faktual. Sesungguhnya yang dipaparkan soal kemiskinan artinya tidak tercukupinya sandang, pangan, dan papan.
“Jika melihat kontek negara-negara Asia Afrika itulah yang menjadi problem utama sekarang ini. Karena itu kita mendorong kebersamaan diantara negara-negara Asia Afrika untuk meningkatkan hubungan, bukan hanya bidang politik tetapi juga di bidang pertahanan keamanan serta bidang sosial dan ekonomi,” tukasnya.
Dalam pidatonya SBY mengungkapkan bahwa masih sekitar 70% penduduk miskin yang ada di seluruh dunia termasuk Indonesia. Data itu faktual, maka para anggota parlemen perlu mendorong Pemerintah untuk membuka lapangan-lapangan kerja, membuka lahan-lahan baru pada sektor partanian. Dengan demikian bisa meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan.
Apalagi lanjut Ali Taher, penduduk Indonesia yang tidak tamat SD dan SMP kurang lebih 62 juta orang. Mereka memerlukan lapangan pekerjaan sehingga ketika lapangan kerja itu dapat terpenuhi, diharapkan ada peningkatan kualitas hidupnya. Selanjutnya, sektor lain termasuk kesehatan harus mendapat perhatian secara khusus.
Menurutnya, banyak orang Indonesia yang terkena penyakit HIV AIDS, sebenarnya adalah problem utama akibat kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidak berdayaan dalam sektor agama. “Pemahaman tentang agama yang masih sangat rendah sehingga menganggap kehidupan bebas itu sesuatu yang sah-sah saja,” ungkap Ali.
Karena itulah dalam hal pemahaman agama negara harus masuk, sehingga bisa dibangun kesadaran dan keyakinan dan pemahaman kembali pada perjalanan kebenaran. (spy) Foto: Andri/parle/hr