Data BPS NTT Tidak Akurat

13-05-2015 / KOMISI XI

Komisi XI DPR RI menduga bahwa data-data dari Kantor Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), baik data kemiskinan makro maupun kemiskinan mikro itu tidak akurat.

Data kemiskinan NTT sebesar 1 juta orang akan tetapi angkatan kerjanya 75% terdiri lulusan SD dan SMP, jadi banyak yang paradoks. “Kita ingin memastikan data itu akurat sehingga program bantuan sosial dari pemerintah pusat itu bisa sampai kepada rakyat yang benar-benar membutuhkan,” ujar anggota Komisi XI DPR Johnny G. Plate di sela-sela kunker ke NTT baru-baru ini.

Menurut politisi Partai Nasdem ini, validitas data yang dikirim ke pemerintah pusat terkait kondisi daerah sangat berpengaruh dalam pengambilan kebijakan di tingkat pusat. Karena itu, Pemda diimbau untuk tidak melakukan penipuan berkaitan dengan data riil.

Dikatakan, kebijakan publik yang diambil di tingkat pusat melalui postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), didasari validitas data yang dikirim masing-masing daerah. Mestinya ada kebijakan ekstra yang ditempuh untuk meningkatkan income perkapita masyarakat. Karena itu, kebijakan pemerintah di daerah hanya bisa dilakukan berdasarkan data yang akurat.

“Jika terjadi kesalahan data, akan berdampak terhadap kebijakan negara, dan juga perekonomian masyarakat di desa,” jelas Johnny.

Dalam konteks itu, lanjutnya, data yang akurat dan valid harus menjadi bagian integral dalam perumusan kebijakan di daerah. Untuk mendapat perhatian pemerintah pusat, dalam kaitan dengan anggaran, tidak perlu mempraktikkan uang beli uang, tapi program yang ditawarkan harus didasarkan kepada data yang akurat dan valid.

“Banyak kendala-kendala pengumpulan data, bahkan di Kota Kupang ini sendiri data yang ada tidak betul dan itu diakui sendiri oleh BPS,” tukas dia.

Kepala Kantor Perwakilan BPS Provinsi NTT, Sofan mengakui akhir-akhir ini partisipasi masyarakat pemberi data cenderung menurun. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan dukungan Komisi XI DPR RI apabila bertemu masyarakat agar mereka mau mendukung BPS dengan memberikan data. “Karena data yang disampaikan BPS adalah hasil jawaban masyarakat,” ungkapnya.(iw)/foto:iwan armanias/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...