Pemerintah Perlu Ajak Asean Bahas Rohingya
Pemerintah Indonesia perlu membangun diplomasi dengan negara-negara anggota Asean untuk membicarakan persoalan pengungsi Rohingya yang beberapa waktu terakhir jumlahnya cenderung meningkat. Solidaritas sesama negara yang berada di kawasan Asia Tenggara diharapkan dapat menemukan solusi untuk masalah kemanusiaan ini.
“Diperlukan kerja sama Asean untuk membicarakan langkah yang bisa diambil. Ini bukan masalah domestik kita ya tapi masalah negara lain namun secara kemanusiaan perlu kita membangun solidaritas, harus ada solusi untuk masalah ini,” kata anggota Komisi I Evita Nursanty di Jakarta, Selasa (19/5/15).
Politisi Fraksi PDIP ini secara khusus memberikan apresiasi kepada masyarakat terutama nelayan di Provinsi Aceh yang telah tergerak memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya. Dalam kondisi darurat seperti ini pemerintah perlu memberikan dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Bicara pada kesempatan berbeda anggota Komisi I dari Fraksi Partai Gerindar Elnino M. Husein Mohi mengatakan Indonesia dalam posisi yang harus siap memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Selanjutnya pemerintah Myanmar perlu didesak untuk mengambil langkah agar gelombang pengungsian ini bisa berhenti.
“Myanmar itu kan salah satu anggota Asean jadi berbagai persoalan yang berawal dari konflik antar etnis ini harus dapat diselesaikan dalam forum itu,” tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Gorontalo ini.
Untuk mencegah munculnya masalah sosial pemerintah diharapkan dapat segera menfasilitasi pengungsi Rohingya kembali ke negaranya atau ke negara terdekat seperti Bangladesh. Pembicaraan soal ini menurutnya dapat melibatkan organisasi internasional yang lebih besar seperti PBB. (iky)/foto:iwan armanias/parle/iw.