DPR Dukung Perluasan Pasar Perbankan Indonesia

30-07-2015 / KOMISI XI

Wakil Ketua Komisi XI DPR Marwan Cik Asan mengapresiasi atas dibukanya kantor cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Singapura, kemarin. Kantor cabang BRI pertama di Negeri Singa ini berlokasi di OUE Bayfront, 50 Collyer Quay, Singapura. Marwan berharap, pembukaan cabang ini sebagai perluasan pasar perbankan Indonesia.

“Dibukanya cabang BRI di Singapura ini kita sambut baik. Kita harapkan, kantor cabang ini dapat tumbuh menjadi sebuah instrumen bisnis Singapura, dan menjadi pemain bisnis di Singapura,” harap Marwan, saat dihubungi Parlementaria melalui telepon, Kamis (30/07/15).

Politisi F-PD ini juga mengingatkan kepada Direksi BRI untuk bukan hanya sekedar membuka kantor cabang saja, tapi juga dapat menarik pasar Singapura. Sehingga, mendapatkan profit, layak bisnis dan dapat bertahan di pasar Singapura.

“Cabang di Singapura ini juga dapat berkembang, bukan hanya tempat transaksi orang Indonesia yang sedang berada di Singapura. Tetapi menjadi sebuah pemain bisnis di sana. Sehingga perbankan kita dapat menunjukkan bahwa perbankan Indonesia memiliki kelas juga,” imbuh Marwan.

Walaupun kantor cabang BRI ini masih memiliki lisensi yang terbatas, yakni tidak dapat boleh menerima tabungan dan deposito dalam denominasi dolar Singapura baik penduduk maupun non penduduk Singapura, Marwan tetap menilai ini merupakan sinyalemen positif dari Pemerintah Singapura untuk perbankan Indonesia.

“Setidaknya keteguhan Pemerintah Singapura yang selama ini tidak mempermudah perbankan kita membuka cabangnya di sana, tapi alhamdulilah, kemarin kita sudah bisa membuka cabang di Singapura. Ini bisa menjadi tahap awal kita bisa masuk sektor perbankan negara tetangga,” tandas Marwan.

Politisi asal Dapil Lampung ini menambahkan, Pemerintah Indonesia dapat melakukan lobby kepada Pemerintah negara lain, sehingga sektor perbankan Indonesia dapat membuka cabangnya di berbagai negara. Pasalnya, selama ini bank asing begitu mudah membuka cabangnya di Indonesia, namun tidak berlaku sebaliknya. Perbankan Indonesia masih cukup sulit menembus perbankan internasional.

“Perlu adanya resiprokal atau kesetaraan, karena perbankan negara lain sudah banyak yang membuka cabang di Indonesia. Kita juga ingin membuka cabang perbankan kita di luar negeri. Minimal perbankan Indonesia bisa memperluas pasarnya di ASEAN, baru kemudian internasional,” tambah Marwan.

Marwan mengaku, DPR akan melakukan revisi Undang-undang Perbankan terkait protect terhadap kehadiran bank asing, jika bank nasional sulit membuka cabangnya di luar negeri. Tentunya, perbankan nasional juga harus diperkuat juga.

“Jika memang di protect, kita bisa juga revisi UU Perbankan kita, agar juga mem-protect dari perbankan asing. Jika di Singapura masih ada protect di sana-sini, berikutnya tinggal komunikasi antar Pemerintah Indonesia dengan Singapura, dengan dibantu Otoritas Jasa Keuangan,” saran Marwan.

Diakhir wawancara, Marwan berharap perbankan Indonesia memperluas pasarnya, bukan hanya di Singapura, tetap juga negara-negara lain di Asia, bahkan dunia. Perbankan nasional harus menjadi pemain bisnis internasional, bukan penonton.

“Kita punya potensi dan resource yang cukup. Walaupun ke depannya harus terus kita lakukan perbaikan, namun ini menjadi langkah yang baik. Kita harapkan juga negara-negara lain dapat mempermudah perbankan kita beroperasi di negara mereka,” tutup Marwan.

Mengutip dari salah satu surat kabar nasional, Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, BRI mengembangkan jaringan di Singapura karena letaknya yang strategis sebagai hub untuk layanan keuangan di ASEAN. Keberadaan BRI juga akan menjadi jembatan penghubung bagi seluruh kepentingan bisnis RI ke Singapura. (sf) Foto: Naefuroji/parle/od

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...