POKSI I FPG DPR : DUKUNG PEMERINTAH BENTUK BADAN PENGELOLA DAERAH PERBATASAN

21-12-2009 / LAIN-LAIN

Ketua Poksi I FPG DPR Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan sangat mendukung rencana pemerintah untuk membentuk Badan Pengelola Kawasan Perbatasan, Pedalaman dan Daerah Terpencil dan merekomendasikan segera dibahas RUU yang membahas daerah perbatasan. Karena salah satu masalah terpenting yang dihadapi bangsa ini adalah  masalah perbatasan.

 

Demikian disampaikan Agus dalam konperensi pres tentang hasil  temuan Poksi I FPG DPR dalam kunjungan kerja  ke daerah perbatasan di pres room DPR Jakarta, Kamis (17/12)

 

Konperensi pers yang dihadiri oleh 5 (lima) anggota Poksi I FPG DPR antara lain Tantowi Yahya, Yorrys Raweyai, Fayakhun Andriadi dan Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen menyatakan bahaw seyogyanya badan yang mengelola daerah perbatasan  dipimpin oleh Presiden atau Wakil Presiden langsung.

 

Karena badan ini sifatnya integral, harus betul-betul menyatu dan menyeluruh, “Menurut kami badan ini tidak cukup dipimpin oleh seorang Menko, karena masalah perbatasan tidak hanya  diperlukan  aspek  security approach karena ada pendekatan-pendekatan lain yang tidak kalah penting seperti pendekatan kesejahateraan, ekonomi dan lain sebagainya”, papar Agus. 

 

Menurut Agus, mengapa diperlukan suatu UU dalam menyelesaikan daerah perbatasan adalah agar ada  komitmen kita semua untuk menyelesaikan masalah perbatasan. “Membangun perbatasan menjadi komitmen bersama yang diamanatkan langsung oleh UU”, terangnya.

 

“Yang tak kalah penting wawasan pembangunan yang ada di perbatasan tidak bisa hanya berdasarkan perhitungan bisnis belaka, karena tidak masuk. Itu harus ada yang dinamakan politik kedaulatan, politik anggaran yang berbasis kedaulatan”, tambahnya.

 

Anggota Poksi I FPG DPR Tantowi Yahya, menyampaikan bahwa Poksi I FPG DPR  menemukan belum adanya keselaraasan baik dalam fisik maupun dalam tindakan antara pemerintah pusat dan daerah khususnya pemerintah tingkat II dimana kecamatan-kecamatan ada di wilayah perbatasan.

 

“Kami melihat dengan gamblang  bahwa pemerintah pusat sebenarnya sudah melakukan upaya  untuk meningkatkan perekonomian pemberdayaan untuk meningkatkan ketertinggalan dan keterisoliran,  namun dalam tataran pelaksanaan di Kabupaten hal ini menjadi timpang karena di kabupaten itu sesungguhnya mereka tahu permasalahan di kecamatan-kecamatan yang ada di wilayah mereka”, terang Tantowi.

 

“Ibaratnya mereka tahu penyakitnya apa, tapi obatnya lain, terus menerus seperti itu. Inilah akhirnya yang membuat pembangunan peningkatan kesejahteraan di perbatasan menjadi terhambat hingga saat ini” katanya.

 

            Badan Pengelola Kawasan Perbatasan, Pedalaman dan Daerah Terpencil sudah ada dalam tingkat Kabupaten, tapi belum ada dalam tataran pusat. Dengan adanya badan ini,  pengelolaan wilayah perbatasan akan dilaksanakan secara koordinatif. Selama ini penyelesaian masalah perbatasan ini dilaksanakan secara sektoral dan parsial. Badan ini mudah-mudahan menjadi jawaban terhadap langkah koordinatif penyelesaian masalah daerah perbatasan. (sc)

 

BERITA TERKAIT
Songsong HUT ke-170 Pekabaran Injil, Cheroline Chrisye Gelar Aksi Bersih Sampah Laut di Pulau Mansinam
30-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Cheroline Chrisye Makalew bersama Pemuda Dominggus Mandacan dan Anggota Pramuka menggelar "Aksi Bersih Sampah...
Peduli Honorer, Said Abdullah Berikan Bantuan Guru yang Motornya Dibakar Siswa
30-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur XI Said Abdullah memberikan memberikan bantuan kepada guru asal Kepulauan...
Perjalanan Spiritual Isra Mikraj Jadi Inspirasi Perkuat Komitmen Nilai-Nilai Luhur Bernegara
29-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Novita Wijayanti mengingatkan bahwa Isra Mikraj merupakan salah satu momen penting dalam sejarah umat...
Rencana Presiden Trump Bocor, Pemindahan Warga Palestina Bagian dari Pembersihan Etnis
28-01-2025 / LAIN-LAIN
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota DPR RI Hidayat Nur Wahid menolak keras usulan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk merelokasi warga...