Komisi I mendorong pemerintah dan lembaga kemanusiaan di tanah air untuk memberikan bantuan untuk kepada sejumlah negara yang terjebak konflik di Timur Tengah. Bantuan itu hendaknya disampaikan melalui organisasi yang sudah dikenal netral seperti Red Crescent International (RCI) sehingga dapat menghindari tudingan keberpihakan.

“Bantuan kemanusiaan itu paling mungkin diberikan lewat organisasi Bulan Sabit Internasional yang juga sudah diakui PBB eksistensi dan kenetralannya. Mereka juga mampu mengkoordinasikan bantuan dengan lembaga lain yang memerlukan. Nah nanti KBRI bisa membantu menfasilitasi,” kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/15).

Ia menambahkan pemerintah perlu menyusun mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia, termasuk pola komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak di negara yang memerlukan bantuan. Baginya langkah ini perlu segera dilakukan karena sejumlah wilayah di Timur Tengah sudah masuk kategori krisis kemanusiaan. 

“Konflik yang berkecamuk di sejumlah negara di Timur Tengah ini sudah memakan korban luar biasa dan telah memasuki krisis kemanusiaan. Bahkan semacam MUI di sana sudah mengeluarkan fatwa boleh memakan apapun yang bisa dimakan. Inikan menunjukkan krisis pangan yang luar biasa,” tekan dia.

Komisi yang membidangi masalah luar negeri ini secara khusus memanggil sejumlah duta besar dari negara berkonflik yaitu Dubes RI untuk Yaman Wajid Fauzi, Dubes RI untuk Irak Safzen Noerdin, Dubes RI untuk Suriah Djoko Harjanto dan Dubes RI untuk Yordania Teguh Wardoyi.

Politisi Fraksi PKS ini menyebut sedang mempertimbangkan untuk juga meminta masukan dari Dubes Indoesia di Ankara, Turki. “Faktor Turki dalam sejumlah konflik di Timteng penting, terutama terkait isu-isu di Irak begitupun Mesir,” demikian Mahfudz. (fh/iky)