Masyarakat Harus Menikmati Kemajuan Kulon Progo
Keputusan Pemerintah yang akan segera membangun bandara Internasional Kulon Progo Yogyakarta harus membawa dampak positif bagi masyarakat. “Bagi saya masyarakat harus mendapatkan ganti untung, bukan ganti rugi. Artinya kehidupan mereka harus lebih baik,” ungkap anggota Komisi V DPR Yoseph Umarhadi berkaitan akan segera dimulainya proses pembangunan Bandara Kulon Progo, belum lama ini di Yogyakarta.
Menurut Yoseph, masyarakat Kulon Progo juga harus dilibatkan. “Mereka jangan sampai hanya jadi penonton. Mereka juga harus dilibatkan dalam kemajuan Kulon Progo dan bisa menikmati dampak positif dari pembangunan ekonomi di situ, apakah karyawan atau pegawai Angkasa Pura, pedagang, pengusaha travel maupun usaha lainnya.
Pembangunan Bandara Sipil Kulonprogo merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Pasalnya, kata Yoseph, Bandara Adisutjipto yang ada sekarang merupakan bandara milik TNI AU . Padahal semakin lama Yogya sebagai daerah tujuan wisata dalam negeri maupun mancanegara kian meningkat, diperkirakan 20 juta wisatawan akan datang ke Yogyakarta.
“Kita tidak ingin pendidikan penerbang di Jogya terganggu karena frekuensi penerbangan di Adisucipto makin besar. Pemindahan ke bandara Internasional Kulon Progo merupakan suatau kebutuhan supaya masyarakat dapat memahami dan mendukung. Memang terkait pemindahan itu akan ada korban sebab mau tidak mau harus memilih tempat kosong yang kini makin terbatas.
“Lokasi itu bagus, ideal. Bandara harus menghindari sesedikit mungkin tumpangtindih. Disitu rendah dan dipiggir pantai disitu. Bukan soal penerbangannya tetapi ketersediaan lahan sebagian besar milik masyarakat dan kita himbau dengan besar hati melepaskan lahannya dengan tetap memperhatikan rasa keadilan dan kesesuaian harga. Jangan sampai pemindahan membuat kehidupan mereka makin sengsara. Harus dicari lokasi sesuai penghidupan sebelumnya, bila petani maka lahan penggantinya juga harus bisa bercocok tanam lagi," jelas dia..
Tak kalah penting menyiapkan mental , budaya, kesiapan secara sosial tradisi. Masyarakat Kulon Progo biasanya tradisional, tiba-tiba ada pembangunan modern. Maka kesiapan mental terhadap masuknya budaya modern harus dilakukan. Banyak investor yang berminat dari Jepang, Korea dari Cina untuk ikut share. Yang pasti akan digrojog investasi yang begitu besar.
Dengan dana sebesar 8,1 T akan bisa dimanfaatkan sebagiannya untuk bahan baku lokal dalam jumlah besar seperti batu, pasir besi, semen pasti akan meng hidupkan ekonomi. Intinya komponen lokal harus diperhatikan. Menurut politisi PDI Perjuangan ini, perlu pula dipertimbangkan, meski bandara modern tetapi jangan meninggalkan ciri-ciri khas budaya Yogya
“Masa depan Kulon Progo sudah bisa kita bayangkan akan menjadi daerah yang sangat modern dan berkembang. Perumahan, industri,pasar akan berkembang, juga sector pertanian, perkebunan dan perikanan. Saya kira dampak positifnya akan banyak,” ujar Yoseph menambahkan. (mp)/foto:mastur/parle/iw.