Parlemen Pakistan Studi Banding ke DPR
Komisi I DPR RI menerima kunjungan studi banding Parlemen Pakistan. Agenda utama kunjungan ini adalah mempererat hubungan parlemen kedua negara sekaligus ingin belajar tentang dinamika demokrasi yang berlangsung di Indonesia, negara yang sama-sama memiliki penduduk muslim terbesar.
“Kami menyambut keinginan Parlemen Pakistan untuk bekerja sama lebih konkrit, terutama di bidang pengembangan demokrasi karena Indonesia sebagai negara yang sama-sama berpenduduk mayoritas muslim telah konsisten berdemokrasi selama 17 tahun,” kata Wakil Ketua Komisi I Hanafi Raiz usai pertemuan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/11/15).
Politisi dari Fraksi PAN ini juga menyambut baik dukungan Parlemen Pakistan agar Indonesia bisa berperan lebih besar di dunia Islam terutama dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI). Menurutnya hal ini akan disampaikan kepada pihak eksekutif dalam hal ini pemerintah. DPR sendiri tentu juga akan memainkan peran sesuai porsinya, diplomasi parlemen.
Hanafi dalam kesempatan itu juga memaparkan tentang politik bebas dan aktif yang dianut Indonesia, alotnya pembahasan APBN di DPR, permasalahan alutsista dan ketegangan yang terjadi di kawasan Laut Cina Selatan.
Ketua delegasi Parlemen Pakistan Naeem Aslam dalam pertemuan tersebut juga memaparkan kesulitan negerinya menghadapi isu terorisme yang menurutnya berkembang pasca berakhirnya perang Afganistan. Ia menekankan keterlibatan negara-negara barat mendukung Taliban berperang melawan Rusia pada akhirnya berimbas pada Pakistan negara tetangga Afganistan.
Naeem Aslam menjelaskan negaranya harus membayar mahal karena dampak dari sengkarut perang Afganistan, memunculkan aksi terorisme sampai pada pergerakan kelompok bersenjata ISIS. Pakistan paparnya kerepotan dengan sejumlah operasi militer menangkal pergerakan terorisme termasuk upaya deradikalisasi membenahi regulasi terkait madrasah di negara tersebut. (iky), foto : iwan armanias/parle/hr.