Pilkada Serentak Masih Sisakan Banyak Persoalan
Meskipun beberapa anggota Komisi II DPR memberikan apresiasi terhadap kinerja penyelenggara Pilkada Serentak yang berjalan damai tanpa kerusuhan, namun pandangan berbeda datang dari anggota FPDI Perjuangan DPR Arteria Dahlan yang menilai penyelenggaraan Pilkada masih menyisakan banyak persoalan.
Dinamika perbedaan pendapat terjadi ketika Komisi II mengundang Husni Kamil Manik (Ketua KPU), Muhammad (Ketua Bawaslu) dan Jimly Asshidiqie (Ketua DKPP). “Penyelenggaraan Pilkada seolah bagus, namun jika ditelisik mendalam akan ditemukan banyak persoalan,” ujar Arteria dalam rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Komisi II pada Senin, (01/02).
Dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi II Rambe Kamarul Zaman (F-Golkar) ini, Arteria juga mengkritisi suasana Pilkada yang sepi dari perdebatan. “Pemilu hening, tak ada nuansa demokrasi. Yang berhajat hanya timses, parpol dan lembaga survey. Banyak uang yang dihabiskan untuk keperluan entertain sehingga rakyat tidak teredukasi. Buktinya, di pasar tidak banyak yang bicara politik.” papar Politisi asal Dapil Jawa Timur VI ini.
Selain itu, salah satu kritik datang khusus untuk KPU Kapuas Hulu. “KPU Kapuas Hulu harus diberi sanksi, disana KPPS ditemukan telah bagi-bagi uang serta melakukan manipulasi suara.” ujar anggota DPR Pengganti Antar Waktu (PAW) Djarot Syaiful Hidayat yang kini Wagub DKI tanggal 23 Maret 2015 lalu.
Selain itu, lanjut Arteria, ditemukan juga kecurangan yang dilakukan oleh Panwas. “Keterlibatan Panwas dalam kampanye perlu diperdalam. Di beberapa tempat, rumahnya Panwas dipakai sebagai posko kemenangan. Dalam Pilkada Serantak banyak sekali pemufakatan jahat.” pungkasnya. (hs,mp), foto : rni/parle/hr.