RAPAT KONSULTASI DIWARNAI WALK OUT
Rapat konsultasi Panitia Khusus Angket Century dengan sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara, yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bank Indonesia (BI), dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) diwarnai walk out anggota pansus masih berlangsung.
Anggota pansus asal F-Hanura itu walk out pada pukul 16.00 WIB. "Karena BPK tidak akan memberikan data. Maka saya lepas tangan atas seluruh keputusan rapat konsultasi tersebut. Terima kasih," ujar Akbar sesaat sebelum meninggalkan ruang rapat tersebut di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (29/1).
Alasan Akbar tersebut dikarenakan BPK menyatakan tidak akan memberikan data terkait aliran dana karena dilarang UU yang mengatur mereka. "Ya sudah, demi kebaikan kita, salaman saja dulu," ujar Pjs Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang juga ikut dalam rapat tersebut.
Akbar pun menyalami seluruh peserta rapat dan segera meninggalkan ruangan. Di luar ruangan, Akbar menyatakan kekecewaanya bahwa BPK tetap tidak mau memberikan data. "Perdebatan itu (di rapat konsultasi) wilayah UU. Angket dibentuk konstitusi, harusnya levelnya lebih tinggi. Kita harus mengembalikan posisi DPR ke depan. Kita memegang hak rakyat tertinggi," ujar Akbar yang mengenakan batik warna cokelat tersebut.
"Kita berhak meminta bahkan menyita data-data yang dibutuhkan (ke BPK). Ini levelnya demi rakyat," ujarnya. "Masa untuk meminta data saja kami sampai harus seperti ini? Bagai salah satu anggota keluarga yang meminta sesuatu ke anggota keluarga serumah lainnya, masa tidak bisa?" ungkap Akbar melampiaskan kekesalannya. (as) foto:doeh/parle/DS