KETUA DPR TERPILIH SEBAGAI PRESIDEN PUIC

01-02-2010 / B.K.S.A.P.

    02-Feb-2010

   Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Marzuki Alie terpilih sebagai President Parliamentary Union of OIC members States (PUIC) periode 2010-2012 dalam persidangan PUIC  di Kampala, Uganda, 24 – 31 Januari 2010, setelah melalui perjuangan keras dan  penggalangan dukungan yang cukup alot, mengingat Iran dan Turki juga menginginkan posisi yang sama dengan jumlah delegasi yang jauh lebih banyak dari delegasi DPR RI.  

Sebagaimana kita ketahui PUIC merupakan organisasi parlemen dari negara-negara anggota OKI (Organisasi Konperensi Islam) yang fokus utamanya memperjuangankan dan menegakkan hak-hak umat Islam di Dunia. DPR RI adalah salah satu pendiri organisasi yang telah dideklarasikan di Teheran, Iran, tersebut.

Sebagai salah satu founding father dari PUIC dan negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, DPR RI selalu mengambil leading role dalam pembahasan di forum ini. Sebagai wakil dari Asia, bersama-sama dengan parlemen Iran dan Turki, DPR RI berhasil mengimbangi grup Arab yang secara historis cukup besar perannya di PUIC. Misi utama Delegasi DPR RI dalam sidang PUIC adalah untuk memberi kontribusi kepada PUIC secara lebih nyata, diwujudkan dengan keinginan Indonesia untuk memimpin PUIC untuk 2 tahun ke depan.

Delegasi DPR RI yang dipimpin langsung oleh Ketua DPR RI, Marzuki Alie, yang beranggotakan para Anggota BKSAP DPR RI yang terdiri dari : M. Hidayat Nur Wahid (Ketua BKSAP), Nurhayati Ali Assegaf (Wk. Ketua BKSAP), Muhammad Najib (Wk. Ketua BKSAP), Sidharto Danusubroto (Wk. Ketua BKSAP), serta anggota BKSAP DPR RI, Satya W. Yudha, dan Syafwatillah Mohzaib, berhasil menjadi tim kecil yang solid, terutama dalam melobi delegasi-delegasi yang hadir.

Dalam sidang pendahuluan, Delegasi DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf dipilih secara aklamasi untuk memimpin pertemuan Standing Specialized Committee on Woman, Social and Cultural affairs. Kepemimpinan Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini juga menunjukan perubahan positif di suasana persidangan PUIC, karena sidang tersebut belum pernah dipimpin oleh anggota parlemen perempuan.

Tantangan Indonesia kedepan dalam memimpin PUIC adalah mengupayakan kehadiran dan partisipasi aktif dari anggota PUIC pada Sidang PUIC pada tahun 2012, di Indonesia mengingat pada pertemuan tersebut akan dibahas  Amandemen Statuta yang harus dihadiri 2/3 dari jumlah anggota PUIC yang berjumlah 51.

Tantangan lain untuk Indonesia adalah untuk memperkuat Statuta PUIC agar ke depan dapat menjadi organisasi yang memberikan hasil nyata bagi kepentingan umat Islam dan perdamaian dunia. Selain itu, Indonesia juga menghadapi tantangan agar isu-isu yang secara historis tidak menjadi isu utama dalam PUIC, seperti peran perempuan Islam. Masalah-masalah yang dihadapi umat Islam di kawasan Asia juga menjadi perhatian serius dari PUIC.

PUIC adopsi Usulan DPR RI

Peran aktif delegasi DPR RI membuahkan hasil karena sejumlah usulan Indonesia diadopsi di dalam Resolusi dan Deklarasi Kampala, diantaranya adalah Resolusi no. 1/6 tentang perlunya usaha pelurusan pandangan dunia luar terhadap Islam karena Islam agama yang mengajarkan perdamaian, keadilan dan anti kekerasan; Resolusi no. 6/6  yang menyerukan umat Islam dan Kristen di seluruh dunia untuk berjuang bersama melindungi Masjid Aqsa dari upaya-upaya penghancuran oleh Israel karena apabila terjadi dapat dipandang sebagai ancaman terhadap tempat-tempat peribadatan di seluruh dunia; Resolusi no. 8/6, yang menghimbau parlemen dan pemerintah PUIC melindungi generasi mudanya dari baahay Narkotika dan obat-obat terlarang lainnya; dan deklarasi Kampala yang memuat tentang himbau kepada negara-negara di dunia terutama China dan Amerika Serikat untuk mengurangai emisi karbon yang membahayakan kehidupan sebagai respon gagalnya pertemuan COP di Copenhagen.(sumber- BKSAP) foto:doeh/parle/DS

 

 

 

 

     

 

 

 

.

BERITA TERKAIT
DPR Bahas Hubungan Bilateral dan Peran RI di BRICS Plus dengan Rusia
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich...
BKSAP Bahas Kerja Sama Energi Terbarukan dan Pendidikan dengan Singapura
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok...
Ravindra Hartarto Jelaskan Potensi Kerja Sama GKSB dengan 102 Negara
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Hartarto, meyakini bahwa Indonesia dapat mempelajari...
Keberhasilan GKSB Bergantung pada Dukungan Diplomatik
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa pembentukan Grup Kerja Sama...