Kurang Familiar, ORI Perlu Pendekatan Kultural
Anggota Komisi II DPR RI Rahmat Nasution Hamka menilai bahwa Ombudsman Republik Indonesia (ORI) memiliki tantangan besar lantaran namanya yang kurang populer di masyarakat. Hal itu disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan ORI di Ruang Rapat Komisi II, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Kamis, (03/03).
“Terus terang, ORI ini belum sangat familiar. Misalnya saya menanyakan pada mahasiswa dan anak sekolah tentang Ombudsman. Mereka menjawab, Apasih Ombudsman itu? ORI ini namanya saja tidak dikenal lalu bagaimana cara masyarakat ingin terlibat langsung. Coba dicari nama yang sedikit trend bagi anak muda,” ujar politisi PDI Perjuangan.
Anggota DPR dari dapil Kalimantan Tengah ini mengusulkan agar kelembagaan ORI tidak hanya diperkuat dari sisi struktural kelembagan saja tetapi juga perlu diperkuat sisi kulturalnya. “Tapi saya kira, ORI tidak hanya memperkuat sisi kelembagaannya saja secara struktural tapi juga perlu diperkuat sisi kultural kepada masyarakat. Silahkan dicari bagaimana caranya. Tapi setahu saya banyak sekali cara-cara ringan, sederhana dan murah yang bisa dilakukan,” sambungnya.
Berbagai pendekatan kultural yang dimaksud seperti ORI melakukan turun ke jalan-jalan guna mendekatkan diri ke masyarakat. Selain murah, cara-cara kultural ini juga dipandang efektif guna mendapatkan popularitas di masyarakat guna menutupi kekurangan ORI yang kurang dikenal masyarakat ini. “Misalnya saja ORI bikin gerakan jalan sehat dengan membagikan kaos di sekitaran Car Free Day (CFD). Selain itu sebagaimana kita ketahui, hampir setiap kota di Indonesia sudah sangat bnyk CFD. Sebetulnya itu adalah sarana yang paling efektif,” tutur Hamka yang juga mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini.
“Kalau Komisioner ORI ini ke daerah kan bisa sekalian juga datang ke CFD, ini kan juga bagian dari edukasi dan tidak perlu dana yang besar. Dan jika perlu libatkan juga Komisi II DPR RI,” pungkasnya.
Rapat kali ini dimaksudkan untuk membahas visi-misi dan program kerja ORI periode 2016-2021, hadir pula Wakil Ketua Komisi II Wahidin Halim dan Mustafa Kamal serta Ketua Komisioner ORI Amzulian Rifai. (hs,mp)/foto:runi/parle/iw.