Sebelum Boikot, Harus Ada Data Produk Israel di Indonesia
Wakil Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafidz mengapresiasi rencana Presiden Joko Widodo yang akan memboikot produk Israel di Indonesia terkait dukungan terhadap kemerdekaan Palestine. Namun sebelumnya harus dilakukan pendataan terlebih dahulu terkait jumlah produk Israel yang ada di Indonesia.
“Komisi I belum merapatkannya secara resmi terkait pidato tersebut, dan menurut saya pribadi hal itu sah-sah saja jika memang ingin tegas terhadap Israel. Tapi sebelumnya harus didata dulu, apakah produk Israel di Indonesia banyak atau tidak. Kalau banyak, apakah Indonesia sanggup untuk melakukan boikot. Karena pastinya akan mempengaruhi perdagangan dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Sejauh ini saya tidak tahu apa Kemlu (kementerian luar negeri) memiliki data tersebut atau tidak,”jelas Meutya, Selasa (8/3) di Gedung Nusantara II, Senayan Jakarta.
Meski demikian lanjut Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini, hal yang utama itu bukan semata boikot memboikot produk Israel, namun sebagai suatu cara tegas Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Sebagaimana diketahui di berbagai forum internasional Indonesia dikenal tegas untuk terus menggalang kekuatan kemerdekaan Palestina.
“Saat saya bertemu Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengucapkan terimakasih untuk Indonesia atas kunjungannya ke negara tersebut. Hal ini merupakan langkah diplomasi yang nyata. Mengingat Indonesia sebagai negara muslim terbesar harus mendukung kemerdekaan Palestina,”pungkasnya.(ayu)/foto:azka/parle/iw.