Komisi V DPR Minta Maskapai Penerbangan Benahi Manajemennya
Sebagian besar anggota Komisi V DPR meminta PT Lion Mentari Airlines untuk segera melakukan pembenahan manajemen. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki pelayanan ke depannya.
Anggota Komisi V dari Fraksi Golkar Hamka Baco Kadi menilai, permasalahan yang mewarnai pelayanan Lion Air selama ini bersumber dari internal perusahaan. Menurutnya, perbaikan total harus segara dilakukan.
"Kalau kita bicara delay, ada satu proses. Bukan masalah maskapai. Internal harus perbaiki. Karyawan belum siap dan tidak mau belajar," kata Hamka saat Komisi V melakukan RDP dengan manajemen, karyawan, pilot dan pramugari Lion Air, di ruang rapat Komisi V, Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Sebaliknya, anggota DPR dari Fraksi Hanura Miryam S Hariyani menilai rakyat membutuhkan Lion Air karena pemerintah belum menjawab kebutuhan soal penerbangan.
Kendati demikian, kesejahteraan karyawan, khususnya pramugari dan pilot sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat itu perlu diperhatikan.
"Ya mbok pilot sama pramugarinya harus diperhatikan. Bapak (manajemen Lion Group-red) besar karena mereka loh. Itu harus jadi prioritas manajemen Lion, perbaiki semua sisi," tutur dia.
Ia pun mengimbau agar Lion Group tidak usah panik dengan teguran yang disampaikan pemerintah. Apalagi mengambil langkah melaporkan Dirjen Kemenhub ke Bareskrim Mabes Polri. "Semua demi perbaikan," imbuhnya.
Anggota Fraksi Gerindra Novita Wijayanto berharap agar Lion Air bisa memperbaiki apa yang jadi kesalahannya hingga akhirnya mendapat sanksi tegas dari Kemenhub.
"Betul masyarakat sangat membutuhkan Lion Air. Harapan saya ke depan Lion Air jadi harapan masyarakat, dengan tiket murah jangan sampai servicenya rendah. Jangan roknya saja yang rendah," pungkasnya.
Yosef Umar Hadi, anggota Komisi V dari Fraksi PDIP menyatakan ia dan semua anggota Komisi V menyesalkan atas kejadian beberapa waktu lalu, dan jangan membuat pihak Lion Air patah semangat namun bisa mengambil hikmahnya.
“Kita semua harus sama-sama saling introspeksi dan mencari mana-mana yang masih lemah, kita semua tentunya tidak sempurna, apakah itu pilot, pramugari, direksi, karyawan termasuk regulator pasti mempunyai kelemahan, jangan terus saling menyalahkan, harus dengan kepala dingin, dan ambil hikmahnya, “harap Yosef.
“Kami juga berharap penerbangan di Indonesia ini menjadi tamu dinegeri sendiri, itu yang penting, baik regulator maupun operator kita harus menguasai dan memiliki, kita tidak boleh menjadi tamu dinegeri sendiri, jangan sampai kesempatan ini di manfaatkan pihak lain untuk mengadu domba,”tambahnya.
Usai rapat, Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Prancis dihadapan wartawan menjelaskan, Komisi V DPR telah mencatat aspirasi, rekomendasi yang telah dikemukakan oleh pihak manajemen Lion Air, dan kemudian nanti akan membawanya dalam rapat dengar pendapat dengan Kementerian Perhubungan khususnya Dirjen Perhubungan Udara.
Disini Fary pun menegaskan, bahwa dalam hal ini posisi Komisi V DPR mengacu pada UU dan fokus kepada hasil rekomendasi dari Panja Keselamatan Keamanan dan Kualitas Penerbangan Nasional.
“Namun tentunya, yang perlu ditekankan, pesan dari kami di Komisi V DPR bahwa kita mencintai Lion Air dalam rangka memberikan pembelaan, tidak dalam rangka untuk membinasakan, terlebih berkaitan dengan maskapai penerbangan yang telah memberikan dukungan penuh terhadap bangsa dan negara kita,”harap Fary.
Sementara itu, dalam penjelasannya dihadapan Komisi V DPR Dirut Lion Air Edward Sirait menyampaikan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya.
“Kami juga sudah mencatat masukan dari anggota dewan yang terhormat, terkait perbaikan maupun panduan yang terkait dengan pengelolaan perusahaan. Kami akan pelajari dan sosialisasikan kedalam untuk perbaikan kedepannya,”terang Edward.(nt) foto:andri/hr.