Darmadi Durianto : Keberpihakan Pemerintah Terhadap UMKM Tidak Sinkron

26-09-2016 / KOMISI VI

Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengatakan keberpihakan Pemerintah terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dianggap tidak sinkron dengan realita yang ada terlebih, anggaran untuk pelatihan daya saing MEA sendiri mengalami pemangkasan yang cukup besar

 

"Bagaimana kita bisa meningkatkan daya siang UMKM.  Bagaimana kita bisa membuat UMKM punya daya saing dengan MEA. Kalau government tidak berpihak pada mereka. Nah ini kan terjadi di departemen koperasi, program untuk meningkatkan daya saing seperti UMKM itu anggarannya dipotong habis. Jadi kita non sense cerita mengenai bagaimana meningkatkan daya saing UMKM, berpihak pada UMKM, berpihak pada ekonomi kecil, ekonomi kerakyatan, sementara pelaksanaannya menyimpang dari arah itu. Nah ini kan terjadi, anggaran-anggaran yang berpihak pada ekonomi kerakyatan ternyata tidak di support, bagaimana mau meningkatkan daya saing UMKM untuk menghadapi MEA kalau anggarannya sendiri disunat. Tentu ini gak’ bagus juga gitu," keluh Darmadi.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa UMKM dapat hidup secara berkembang dengan adanya government policy yang mendukung UMKM untuk tetap hidup.  Menurutnya di Indonesia UMKM tidak akan bisa hidup tanpa adanya dukungan Pemerintah berupa dana untuk pelatihan, dan pembiayaan.

 

Melihat belum jelasnya government policy terhadap UMKM, tambahnya, apalagi dengan dipangkasnya anggaran peruntukkan UMKM maka sikap Pemerintah terhadap keberpihakannya pada UMKM adalah kontradiktif.

 

"Itulah government dari pusat policy nya harus jelas, berpihak kepada UMKM baru diturunkan ke daerah, kalau diatasnya sudah dipangkas dihabiskan yaa di  daerah gak kena juga kan. Jadi ini keberpihakan kepada pemerintah kita harapkan dengan sangat pemerintah menyadari itu, apalagi anggaran yang berbau kementerian koperasi dan UMKM, yang terjadi sekarang kan dipangkas, udah anggarannya kecil dipangkas jadi gak menunjukkan bahwa itu berpihak kepada UMKM," tegas Darmadi politisi dari FPDIP ini .

 

Rombongan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI Ke Provinsi Bangka Belitung, yang dipimpin oleh Nasril Bahar diikuti pula Anggota Komisi VI DPR RI Zulfan Lindan, Ihsan Yunus, Eriko Sotarduga, Darmadi Durianto, Endang Srikarti Handayani, Sartono Hutomo, Andriyanto Johan Syah, Kholilurrahman, Mukhlisin, dan Matri Agoeng. Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI Ke Provinsi Bangka Belitung terkait Industri Kecil dan Menengah (IKM)  Binaan Kementerian Perindustrian. (nad), foto : nadya/hr.

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...