Komisi V Dorong Kalteng Bangun Bendungan

04-11-2016 / KOMISI V

Dengan wilayah seluas satu setengah kali P. Jawa dan memiliki 11 sungai besar, maka Provinsi Kalimantan Tengah perlu segera dibangun bendungan. Selain bisa dimanfaatkan untuk sumber tenaga listrik (pembangkit listrik tenaga air-PLTA), juga berfungsi untuk pengairan dan penahan banjir.

 

“ Intinya Komisi V DPR mendukung pembangunan bendungan tersebut apalagi proyek tersebut sudah dilakukan study kelayakan,” katanya Selasa (1/11) di Palangka Raya. Apalagi lanjut dia, Kalteng dalam hal produksi beras masih perlu ditingkatkan sehingga bisa mewujudkan swa sembada pangan.

 

Rencana pembangunan bendungan yang terletak di Muara Juloi di Kabupaten Murung Raya, hulunya Barito dan sudah pada tahap feasibility study (FS). “ Kami berharap lebih didorong dan dimajukan lagi sehingga bisa terwujud,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kalteng Leonard Samuel Ampung kepada Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR.

 

Ditambahkan Lasarus, di wilayah Kalteng terdapat 11 sungai besar sehingga untuk menciptakan swasembada pangan memerlukan lahan  pertanian yang luas dan irigasi serta suplai air yang cukup.  Selain pertanian, manfaat bendungan tersebut juga bisa untuk mengembangkan perikanan. “ Di Muara Juloi sudah FS tentu akan kita dorong, begitu detail engineering design (DED) selesai langsung bisa dianggarkan. Kami jamin Komisi V akan dorong,” tandas politisi PDI Perjuangan Dapil Kalbar ini.

 

Berdasarkan informasi dari Dirjen Sumber Daya Air KemenPU-PR, potensi listrik dari bendungan tersebut cukup besar, paling tidak bisa mengcover kebutuhan listrik di Provinsi Kalteng bahkan bisa membantu Provinsi Kalsel dan sebagian Kaltim.

 

Rencana pengembangan Bendungan Serbaguna “Muara Juloi” memanfaatkan air Sungai Busang dan Sungai Juloi, yang berasal dari Pegunungan Muller dan Schwaner. Air Sungai Busang mengalir dari arah Utara ke arah Selatan dan akan bertemu dengan Sungai Juloi yang mengalir dari arah Barat ke arah Timur. Kedua sungai ini bertemu dengan Sungai Murung di Desa Muara Juloi dan mengalir ke Sungai Barito.

 

Sungai Barito yang mengalir dari Utara ke arah Selatan melalui kota-kota disepanjang sungainya dari Purukcahu (Kalteng) sampai Kota Banjarmasin (Kalsel).  Banjir hampir terjadi setiap tahun di kota Purukcahu, Muara Teweh dan Buntok akibat debit air Sungai Barito yang tidak terkendali. Selain itu krisis tenaga listrik di Pulau Kalimantan, khususnya Provinsi Kalimantan Tengah yang kebutuhan tenaga listriknya diperkirakan sebesar 282.4 MW pada tahun 2018.(mp), foto : mastur p/hr.

BERITA TERKAIT
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...
Terima Audiensi DPRD Sumut, Lokot Nasution: Ini Hajat Hidup Orang Banyak
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Lokot Nasution menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Sumatera Utara pada...