KOMISI II MINTA PENJELASAN PROGRAM LEBIH DETAIL
Sejumlah Anggota Komisi II DPR meminta kepada Sestama LAN Panani, Sestama BKN Edy Sujitno, Sestama ANRI M. Asichin dan Sestama Kemen PAN Tasdik Kirmanto untuk lebih menjelaskan secara terperinci program kerja masing-masing lembaga. Hal itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi II dengan Sestama tersebut diatas yang dipimpin Wakil Ketua Komisi Taufik Effendi (F-PD) didampingi Teguh Juwarno (F-PAN) dan Ganjar Pranowo (F-PDI Perjuangan), Senin (12/4).
Permintaan sejumlah Anggota Komisi II terhadap penjelasan lebih terperinci terhadap seluruh program lembaga itu terkait dengan anggaran tambahan tahun ini dan perkiraan anggaran tahun berikutnya.
Anggota Komisi II Alexander Litaay (F-PDI Perjuangan) dalam pertemuan itu meminta Sestama yang hadir untuk lebih terperinci menjelaskan program-program yang diajukan.
Hal senada diungkap Mestariani Habie (F-Gerindra). Ia menilai semua program yang diajukan Sestama yang hadir dalam pertemuan itu cukup baik. Namun demikian, menurutnya tetap harus ada pertimbangan dalam memberikan alokasi anggaran tambahan di setiap lembaga tersebut.
“Saya ingin Kementrian PAN menjelaskan dan memberikan bukti riil anggaran yang digunakan,” katanya.
Sementara itu Amrun Daulay (F-PD) menilai anggaran di setiap lembaga akan disesuaikan dengan realisasi yang telah dicapai sebelumnya. Menurutnya Komisi II akan menyetujui anggaran lembaga terkait berdasarkan realisasi anggaran tahun sebelumnya.
“Untuk anggaran 2011 tergantung realisasi tahun 2010,” katanya.
Lebih jauh, dalam pertemuan itu, Sestama BKN Edy Sujitno dihadapan Komisi II menjelaskan bahwa jajarannya sampai dengan Triwulan I Tahun 2010 telah melakukan penyerapan anggaran sebesar 11,23 persen.
Sestama ANRI M. Asichin berharap jajarannya dapat menerima anggaran tambahan pada tahun ini dan adanya peningkatan anggaran di tahun berikutnya. “Kami berharap ada anggaran tambahan bagi ANRI di tahun 2010,” katanya.
Ia juga berharap Komisi II memberi dukungan kepada ANRI untuk mengelola Balai Tsunami di Aceh. (bs)foto:ray/parle/RY