Dalam rangka memaknai hari Kartini 2010 yang jatuh pada tanggal 21 April, Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia (KPP-RI)  mengadakan beberapa kegiatan seperti Bazar dan Pameran produksi dalam negeri yang diikuti oleh UKM pada tanggal 14-16 April 2010 yang bertempat di DPR RI Senayan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Hubungan antar lembaga KPP RI Soemientarsi Muntoro  saat konfrensi pers di Press Room, selasa, (13/04).

Selain itu, papar Soemintarsi Muntoro, KPPRI juga menyelenggarakan diskusi terbatas bersama delegasi perempuan World Movement for Democracy yang berasal dari 14 negara pada tanggal 14 April.

Menurut Soemientarsi Muntoro, peran perempuan Parlemen dalam mengambil keputusan seperti fungsi legislasi, budgeting dan pengawasan akan berpengaruh secara signifikan bagi perkembangan gerakan perempuan di Indonesia.

“Persoalan akut bangsa ini, seperti tindak kekerasan rumah tangga, gizi buruk, trafficking, pendidikan mahal dan persoalan lainnya, korban terbesarnya adalah perempuan dan anak. Perempuan Parlemen harus menunjukan peran posisinya di parlemen untuk memperbaiki kondisi perempuan Indonesia,”jelasnya.

Dia menambahkan tantangan yang dihadapi perempuan di zaman ini memang berbeda dengan tantangan di zaman Kartini, namun hakikat perjuangan itu masih tetap sama yaitu perjuangan untuk kesetaraan dan keadilan bagi perempuan.

Ibu Mien mengatakan, KPP-RI merupakan suatu gerakan perempuan di Parlemen yang bertujuan untuk menyatukan potensi perempuan di Parlemen dalam berjuang mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Fokus utama KKPRI pada upaya melakukan pemberdayaan politik perempuan dengan memberi pembengkalan secara berkala pada anggota-anggotanya agar dapat menjalankan fungsi legislasi, pengawasan dan penganggaran serta dapat memerankan fungsi sebagai representasi masyarakat dengan baik,”paparnya. (tim)