Komisi V Tekankan Lima Hal Pasca Banjir Bandang Bima, NTB

20-01-2017 / KOMISI V
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR ke Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dimaksudkan dalam rangka peninjauan infrastruktur dan transportasi pasca banjir bandang yang terjadi pada 21 dan 23 Desember 2016 lalu.
 
 
Menurut Ketua Komisi V DPR yang sekaligus memimpin Tim Kunspek Fary Djami Francis, kehadiran Tim Komisi V Rabu (18/1)  adalah untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat serta memastikan langkah-langkah  tanggap darurat yang dilakukan oleh Kementerian PU-PR, Kemenhub, BMKG dan Basarnas.
 
 
Fary menegaskan ada 5 hal yang ditekankan oleh Komisi v adalah guna menangani akibat banjir bandang di NTB.  Pertama, memastikan terkait perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, khususnya jembatan Podo dan jembatan Padolo.
 
 
Kedua, lanjut politisi Gerindra ini, memastikan kebersihan lingkungan yang dilakukan pemerintah dan pemerintah daerah. Selanjutnya,ketiga, memastikan keberadaan air bersih bagi masyarakat. diharapkan pada bulan Juli mendatang, PDAM Kota Bima bisa beroperasi kembali normal.
 
 
Pimpinan Komisi V ini melanjutkan, langkah keempat, memastikan aliran listrik di Kota Bima
 dan kelima, memastikan BMKG untuk terus memberikan informasi cuaca ke masyarakat guna menghindari korban jiwa akibat bencana.
 
 
Kepada jajaran Kemen PU-PR, Kemenhub dan BMKG serta Basarnas perlu menyiapkan dana khusus, diluar program dan kegiatan Tahun Anggaran 2017, untuk penanganan bencana banjir, baik untuk korban banjir bandang Bima dan di daerah lain di indonesia.
 
 
Berdasarkan informasi dari BMKG yang diperoleh Tim Komisi V DPR, hujan pada tanggal 21 dan 23 Desember 2016 lalu merupakan hujan yang skalanya 100 tahun sekali. Hingga kini masyarakat masih merasa trauma terhadap banjir yang telah dan akan terjadi. Kini, Kemen PU-PR sedang melakukan normalisasi sungai Paruga yang akan dipasang beronjong. dan dalam perencanaanya, warga di sekitar lokasi sungai akan di relokasi dan akan dibangun jalan inspeksi selebar 3 meter.
 
 
Karena itu, Komisi V DPR  meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah berkoordinasi terkait pembebasan lahan untuk pembangunan jalan inspeksi di pingiir bantaran sungai Paruga. Selain itu perlu tambahan dana terkait kendala proses pembersihan lingkungan warga terkena dampak banjir, karena banyak lorong kecil dan sempit.Juga perlu perbaikan selokan, karena dipenuhi lumpur akibat banjir bandang yang cukup besar. (hr,mp), foto : eka hindra/hr.
BERITA TERKAIT
Kecelakaan di GT Ciawi, Bakri: DPR Akan Bentuk Panja Standardisasi Jalan Tol
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, A. Bakri HM, menyatakan bahwa pihaknya akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk...
Kecelakaan Maut Ciawi, Sudjatmiko Minta Perketat Pengawasan Kendaraan Niaga
07-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko turut prihatin atas kecelakaan maut yang terjadi di pintu tol Ciawi...
Anggaran Kemen PU Terjun Jadi 29 T, Lasarus: 1000% Saya Tak Setuju!
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada Kamis (6/2/2025) diwarnai oleh sejumlah protes, hal ini timbul lantaran...
Terima Audiensi DPRD Sumut, Lokot Nasution: Ini Hajat Hidup Orang Banyak
06-02-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Lokot Nasution menerima kunjungan dari Komisi D DPRD Sumatera Utara pada...