Nasim Khan Tegaskan Pabrik Gula Harus Ada Di Situbondo

23-01-2017 / KOMISI VI

Menyikapi kabar penutupan tiga dari empat Pabrik Gula (PG) di Situbondo yang menyebabkan keresahan di masyarakat khususnya petani tebu dan karyawan PG, Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke PG Wringin Anom, PG Olean dan PG Panji pada Jumat, (20/01/2017).

 

Anggota Komisi VI DPR Nasim Khan mengatakan kunspek ini adalah tindak lanjut dari RDPU DPRD Situbondo yang membawa aspirasi ke Komisi VI. Rencana dari pemerintah ini telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat Situbondo. ”Keresahan penutupan 3 PG di Situbondo ini berawal dari kesepakatan re-grouping yang ditanda tangani oleh seluruh Direktur diantaranya PT PN IX, X dan XI, malapetaka besar bagi petani tebu di Situbondo maupun pekerja harian di 3 PG tersebut,” ujar Nasim Khan.

 

Politisi PKB ini juga mengatakan rencana penutupan 3 PG di Kabupaten Situbondo oleh Kementerian BUMN, tanpa adanya riset atau penilitian mendalam tentang potensi sumber alam lahan tebu di Situbondo. Harus dipertimbangkan pula dampak bagi masyarakat Situbondo.

 

“Maka dari itu, saya datang membawa anggota dan Ketua Komisi VI DPR RI untuk mengecek langsung situasi 3 PG ini, layak apa tidak ditutup, kami wakil rakyat tetap akan memperjuangkan nasib pekerja atau petani tebu khususnya dari 3 PG ini dan kami bertekad memperjuangkan BUMN,” ujar legislator dapil Jatim III (Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi) tersebut.

 

Ia pun menginginkan agar keberadaan pabrik gula di Situbondo tetap ada, sehingga tidak mengganggu kesejahteraan para petani tebu yang ada. Menurutnya, Situbondo sudah sangat terkenal sebagai tanah gula. “Ternyata jujur semuanya memperjuangkan ingin menjaga pabrik gula di Situbondo. Jadi kita mengecek dan objektif. Kalau karena area, Situbondo mewadahi karena daerah ini sudah sangat terkenal sebagai tanah gula,” jelas Nasim.

 

Nasim pun akan terus memperjuangkan keberadaan pabrik gula di Situbondo. Sebagai wakil rakyat daerah Situbondo, ia akan memperjuangkan agar petani tebu didaerahnya tidak kehilangan mata pencaharian. “Sekarang tiga pabrik ini oke dijadikan satu pabrik modern tapi tetap di Situbondo sehingga bisa mengakomodir seluruh kesejahteraan masyarakat di Situbondo,” tegas Nasim.

 

Kehadiran Komisi VI di Situbondo ini disambut oleh Bupati Situbondo dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Situbondo serta seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah ( Forkopimda ) Situbondo. Selain itu terlihat juga Dandim 0823 dan Waka Polres Situbondo ikut menyambut rombongan, Dalam kesempatan tersebut Bupati Situbondo Dadang Wigiarto berharap besar kepada Komisi VI DPR RI agar rencana penutupan tiga PG di tinjau kembali, karena akan membawa dampak besar bagi masyarakat Situbondo. (hs), foto : suhendra/hr.

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...