DPR AKAN RESMIKAN PEMBENTUKAN GKSB
Malam nanti (Rabu 9/6) DPR RI akan melaksanakan peresmian Pembentukan Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) yang akan diadakan di Ruang Pustaka Loka DPR RI.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI yang sekaligus sebagai Koordinator Desk Bilateral Muhammad Najib mengatakan, pembentukan GKSB DPR RI dengan Parlemen negara-negara sahabat selama ini didasarkan pada usulan parlemen negara-negara yang telah membentuk Grup Persahabatan dengan DPR RI.
GKSB DPR RI periode 2004-2009 telah menjalin kerjasama dengan 38 negara. Hal yang menggembirakan, kata Najib, GKSB DPR RI periode 2009-2014 telah berhasil meningkatkan jumlah pesertanya menjadi 59 negara. Dalam hal ini, tambahnya, ada usulan baru pembentukan 21 Grup Persahabatan dengan DPR RI.
Adapun ke dua puluh satu usulan pembentukan baru itu adalah Parlemen Albania, Aljazair, Bulgaria, Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris, Irak, Irlandia, Kyrgysztan, Lebanon, Macedonia, Mesir, Mongolia, Maroko, Palestina, Pakistan, Qatar, Sudan, Tajikistan dan Yordania.
Najib mengatakan, DPR RI membentuk GKSB ini dalam rangka mengefektifkan upaya peningkatan hubungan kerjasama antara DPR RI dengan Parlemen negara-negara sahabat. Selain itu, juga untuk mendukung DPR RI dalam melaksanakan hubungan bilateral.
Melalui kegiatan GKSB ini, DPR RI dapat menyampaikan kepentingannya dengan negara sahabat. Selain juga dapat mendorong peningkatan kerjasama antara Indonesia dengan negara sahabat seperti menyampaikan pending matters antara ke dua negara agar dapat segera direalisasikan, sehingga kerjasama pemerintah RI dengan negara lain dapat berjalan dengan lancar. “Hal ini merupakan salah satu peran DPR,” kata Najib.
Pembentukan GKSB ini juga diamanatkan dalam Peraturan DPR RI Nomor 1/DPR RI/1/2009-2010 Tentang Tata Tertib DPR, dimana pada Pasal 77 huruf e mengatakan, BKSAP dalam melaksanakan tugasnya membentuk Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI dengan parlemen masing-masing negara sahabat.
Dalam menunjang tujuan pembentukannya, GKSB dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain, mengadakan kegiatan bersama dengan para Duta Besar Negara terkait untuk lebih memahami program yang telah ada dan bila perlu melakukan kunjungan ke proyek-proyek baik yang dibiayai oleh negara yang bersangkutan maupun investasi swasta.
GKSB, kata Najib, juga dapat mengadakan pertemuan intern secara periodik untuk membicarakan program kegiatan yang akan dan telah dilaksanakan, dan dapat mengadakan kunjungan persahabatan ke parlemen mitra GKSB DPR RI. (tt)