Anthon Sihombing Gantikan Roem Kono jadi Ketua BURT
Wakil Ketua DPR Korkesra Fahri Hamzah memimpin rapat Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) dengan agenda penetapan pergantian Pimpinan BURT dari Fraksi Golkar, Rabu (12/7). Dalam rapat tersebut hadir anggota dari enam fraksi dari keseluruhan 10 fraksi sehingga dinyatakan sah dan memenuhi kuorum.
Fahri Hamzah yang didampingi Ketua BURT Roem Kono dan Wakil Ketua BURT Elva Hartati menyebutkan, penetapan pergantian Pimpinan BURT dari F-PG dilakukan menyusul surat dari F-PG tanggal 22 Juni perihal pergantian Ketua BURT yang semula dijabat oleh Roem Kono digantikan oleh Anthon Sihombing.
“Apakah usulan dari F-PG ini dapat disetujui? tanya Fahri, serentak dijawab, “setuju” diikuti ketukan palu sebagai tanda sahnya pergantian pimpinan. Seusai penetapan pimpinan BURT tersebut, Fahri menyerahkan simbolis palu kepada Pimpinan BURT yang baru.
“Kami atas nama pribadi atau pimpinan mengucapkan selamat kepada saudara Anthon Sihombing yang dipercaya sebagai Pimpinan BURT. Kami ucapkan terimakasih kepada pejabat lama,” kata Fahri dengan menitip pesan agar Pimpinan BURT baru tetap berkoordinasi dengan Pimpinan lama, sehingga program yang sudah ada sebelumnya dapat diteruskan dengan baik.
Ketika diminta tanggapan setelah menjadi Pimpinan baru BURT, Anthon Sihombing mengatakan, akan meneruskan program-program yang telah dicanangkan sebelumnya oleh Ketua yang lama.
“Kita akan kerja lebih fokus, antara lain demi keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan anggota DPR. Fungsi BURT ini sangat penting dalam pengawasan maka apapun yang terjadi, pengawsan DPR tidak akan pernah berkurang. Mengenai anggaran, masyarakat banyak menganggap bahwa DPR sudah banyak menghabiskan banyak uang negara, padahal anggaran DPR paling rendah, yaitu 0.35 persen dari APBN. Ini yang perlu kita olah bagaimana dengan dana minim itu kesejahteraan, kenyamanan dan kinerja bisa ditingkatkan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, mantan Ketua BURT Roem Kono berharap Anthon Sihombing dapat meneruskan program yang telah dicanangkan sebelumnya, terutama mengembangkan parlemen modern, karena dinamika negeri ini semakin maju sehingga diperlukan DPR yang modern. (ria,mp)/foto:jaka/iw.