Komisi V Desak Menhub Tingkatkan Fasilitas Bandara Papua Barat
Wakil Ketua Komisi V DPR Michael Wattimena mengharapkan sejumlah fasilitas bandara, khususnya di Papua Barat bisa ditingkatkan. Dengan begitu nantinya bandara yang ada di kawasan Papua Barat dapat dimanfaatkan dengan baik . Hal itu dikatakannya dalam rapat dengar pendapat dengan Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso di Gedung DPR Senayan, Selasa (25/7/2017).
Peningkatan fasilitas bandara ini menjadi salah satu topik yang dibahas sehubungan dengan tragedi tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat pada bulan Mei 2017 lalu.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, peristiwa tersebut ada kaitannya dengan runway bandar udara Rendani yang terlalu pendek. “Bandara Udara Rendani mungkin untuk ukuran ibu kota provinsi, ini adalah memiliki runway yang terpendek, hanya 2 kilometer,” ungkapnya dengan menambahkan, kondisi itu dapat mengganggu stabilitas pilot dan co-pilot dalam melakukan take off dan landing terutama pada saat cuaca yang ekstrem.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi V DPR Neng Eem Marhamah Zulfa HZ mengungkapkan, SDM di kawasan Cianjur, khususnya bagian selatan Jawa Barat masih banyak yang ketinggalan dan kurang memadai. “Akses untuk pertumbuhan ekonomi itu sangat sulit. Di bagian selatan Jawa Barat rata-rata tidak ada bandara, sedangkan pelabuhan baru hanya ada di Sukabumi saja. Oleh karena itu saya berharap untuk pelabuhan dan bandara di Jawa Barat bisa diperluas.” harap politisi PKB tersebut.
Menanggapi usulan tersebut, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan, semuanya akan dipertimbangkan dalam program pokok yang telah dilaksanakan. Masukan penting seperti strategi perhubungan udara, keselamatan penerbangan, keamanan serta pelayanan, akan dipertimbangkan dan diteruskan ke Pemerintah yang akan dibahas pada tanggal 16 Agustus 2017 pasca penyampaian Nota Keuangan Presiden. (unr, mp), foto : kresno/hr.