KUNJUNGAN KERJA KOMISI IV DPR-RI KE GUDANG BULOG SOEKARNO HATTA , LAMPUNG
BULOG DIVRE LAMPUNG HARUS LEBIH PROFESIONAL DALAM PENYALURAN BERAS RASKIN ANGGOTA KOMISI IV, ANTHON SIHOMBING: “PIMPINAN BULOG YANG BARU DIHARAPKAN BISA MENGAMBIL LANGKAH-LANGKAH YANG FUNDAMENTAL, SEHINGGA YANG MENERIMA PUAS, MANFAATNYA ADA , KARENA INI ADALAH PEKERJAAN AMANAH BAGI ORANG-ORANG YANG KEKURANGAN”.
Hal tersebut disampaikan pada saat Kunjungan Kerja komisi IV, ke GUDANG BULOG SOEKARNO HATTA, LAMPUNG , yang dipimpin oleh wakil ketua Komisi IV , Anna Mu’awanah , yang dihadiri juga oleh 13 anggota KOMISI IV , jajaran petinggi BULOG LAMPUNG , beserta dengan masyarakat yang bermukim di sekitar GUDANG BULOG, sebagai penerima jatah beras RASKIN. Saat sesi tanya jawab dengan masyarakat penerima jatah RASKIN, Ketua tim komisi IV, ANNA MU’AWANAH , menemukan kejanggalan terkait dengan berat isi paket yang disalurkan, menurut penerima isi paket seberat 18KG, sedangkan yang dilaksaanakan oleh BULOG hanya seberat 13 KG. Anna mengharapkan agar masyarakat penerima RASKIN terbuka , mengingat salah satu fungsi dari DPR yaitu pengawasan terhadap anggaran yang di alokasikan untuk RASKIN sebesar lebih kurang 18 triliun rupiah. Di kesempatan yang sama,anggota komisi 4, Nabiel Al Musawwa, menyatakan mendapat informasi , bahwa Bulog Divre Lampung, mendapatkan kiriman beras dari Bulog Divre Jawa Tengah, yang kualitasnya sangat buruk , sehingga meminjam istilah anggota komisi 4 lainnya , Sudin , “ayam saja tidak mau makan”. Pimpinan Bulog Divre Lampung , Bakri , membenarkan masuknya 10000 ton beras dari Bulog Divre Jawa Tengah , dengan pembagian , 5000 ton ke gudang Soekarno Hatta dan 5000 ton ke gudang Sukaraja. Dari 5000 ton yang masuk ke Soekarno Hatta , 1000 ton masuk dari Gudang Masaran , 1000 ton dari Gudang Pati, dengan catatan beras dari kedua gudang tersebut kualitasnya baik , sedangkan yang menjadi kendala karena kualitas yang buruk adalah datang dari Gudang Mojolaba sebesar 3000 ton. Namun Bakrie menambahkan, akan melakukan reprocessing ( pengolahan ulang ) terhadap beras-beras yang berkualitas buruk, sebelum di salurkan kepada masyarakat. Lampung (24/6).Rdy/Tvp/YD