DPR JADI TUAN RUMAH FASPPED

02-07-2010 / B.K.S.A.P.

 

           DPR RI kembali dipercaya menjadi tuan rumah Forum of Asia Pacific Parliamentarians for Educations (FASPPED). Sidang yang akan diikuti negara-negara Asia Pasifik ini akan berlangsung tanggal 6 hingga 7 Juli 2010.

            Rencananya forum ini akan dihadiri lebih dari 27 negara dari 45 negara anggota FASPPED dari kawasan Asia Pasifik dan akan dihadiri kurang lebih 79 orang, dua orang dari perwakilan UNESCO di Paris dan lima Partner Organizations (UNDP, UNICEF, World Bank, FARPED dan FAPED).  

            Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, FASPPED merupakan suatu wadah untuk merekatkan, menyamakan visi misi dari parlemen-parlemen yang ada di kawasan Asia Pasifik untuk bekerja bersama atas nama pendidikan.

            Menurut Nurhayati, forum ini dibentuk di Jakarta pada Oktober 2008 diawali dengan Deklarasi Jakarta setelah parlemen dari 16 negara di kawasan Asia Pasifik menggelar konferensi tentang pendidikan di Indonesia.

            Forum ini juga bekerja sama dengan Unesco sebagai bentuk dari kesadaran bahwa kemajuan pendidikan tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Dalam hal ini, semua pihak terkait baik guru, masyarakat, parlemen, NGOs, murid dan stakeholders terkait lainnya perlu bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.

            Nurhayati menambahkan, pendidikan tidak bisa hanya dilakukan secara parsial. Dan Parlemen Indonesia menyadari keinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan merupakan kesepahaman bersama masyarakat global.

            Lebih jauh Nurhayati mengatakan, Sidang Pleno ini merupakan kali pertama digelar. Untuk itu, Parlemen Indonesia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mempromosikan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memenuhi tujuan Education For All (EFA) dan Millenium Development Goals (MDGs).

            Rencananya,    Ketua DPR RI Marzuki Alie yang sekaligus selaku Presiden FASPPED akan membuka forum ini dan juga akan mengundang Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono untuk menyampaikan paparannya soal Program Indonesia Pintar dalam presentasi “Indonesia Smart Program in achieving EFA goals”.

            Dalam forum tersebut Ibu Negara akan mencetuskan gagasan mobil pintar sebagai salah satu sarana belajar dengan mobilitas tinggi yang dapat menjangkau anak-anak di wilayah yang sulit terjangkau akses pendidikan lainnya.

            “Ini merupakan upaya terobosan yang bisa kami promosikan dan kami bagi agar negara-negara lain bisa belajar dari program tersebut,” kata Nurhayati.

            Selain itu, dalam sidang pleno ini juga akan dibagi menjadi beberapa working session seperti pemetaan masalah dan tantangan di Asia Pasifik, memperkuat kemitraan untuk pendidikan inklusif dalam kerangka EFA, presentasi dari para parlemen peserta sidang mengenai program-program pendidikan di negara masing-masing, termasuk juga sesi diskusi dan tanya jawab. (tt,si)foto:doeh/parle/DS

 

BERITA TERKAIT
DPR Bahas Hubungan Bilateral dan Peran RI di BRICS Plus dengan Rusia
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich...
BKSAP Bahas Kerja Sama Energi Terbarukan dan Pendidikan dengan Singapura
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menyambut baik kedatangan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok...
Ravindra Hartarto Jelaskan Potensi Kerja Sama GKSB dengan 102 Negara
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Ravindra Hartarto, meyakini bahwa Indonesia dapat mempelajari...
Keberhasilan GKSB Bergantung pada Dukungan Diplomatik
30-01-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa pembentukan Grup Kerja Sama...