WACANA PENGGABUNGAN TVRI, RRI DAN ANTARA PERLU DISOSIALISASIKAN

15-07-2010 / KOMISI I

            Wacana penggabungan Radio Republik Indonesia, Televisi Republik Indonesia dan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara yang terus bergulir menjadi perhatian Ketua Komisi I sekaligus Ketua Tim Kunjungan Kerja (Kunker) ke Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kemal Aziz Stamboel (F-PKS).

            Dalam kunjungan itu, Ketua Tim Kunker menjelaskan bahwa wacana penggabungan ketiga lembaga itu merupakan wacana yang mengandung konsekuensi. “Menurut saya wacana mengenai  penggabungan RRI, TVRI dan LKBN Antara ini kan sebuah wacana yang menjadi konsekuensi dari selain perubahan di dalam indusrtinya juga karena kemampuan teknologi yang sudah bisa lebih memberikan output yang terintegratif dari ke tiga institusi ini yaitu television, radio, broadcasting sama news,” katanya.

            Menurut Kemal, bila penggabungan ketiga lembaga ini dapat terwujud maka diperlukan satu undang-undang untuk mengatur hal tersebut. Ia berharap dengan penggabungan ini maka akan ada kegiatan-kegiatan yang lebih efektif secara teknologi.

            “Masalah undang-undang masih diatur secara terpisah yaitu telekomunikasi, penyiaran dan ITE. Kita akan bentuk sebuah undang-undang yang mengintegrasikan dan mengkonfergensikan ini sehingga nanti konsekuensinya ada kegiatan-kegiatan yang mungkin lebih efektif secara teknologi,” ujar Kemal.

            Lebih jauh, Kemal menjelaskan, bahwa penggabungan ketiga lembaga ini bukanlah hal yang mudah. Diperlukan sosialisasi yang cukup intens di setiap lembaga. Tidak hanya di kalangan pengambil keputusan tapi juga sampai ketingkat bawah.

            Kemal berharap sosialisasi wacana penggabungan TVRI, RRI dan Antara dapat berjalan dengan tepat sehingga tidak akan terjadi gejolak dikemudian hari. “Di bawah tidak akan pernah siap karena mereka kan hanya mengikuti apa yang terjadi dalam organisasi. Kalau ini disosialisasikan dengan benar dan di arahkan dengan tepat dari sisi program, dari sisi kegiatan, dari sisi fungsi maka orang akan di buat menjadi siap,” ujarnya. (da)

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...