TEMPAT PENAMPUNGAN TKI TANJUNG PINANG TIDAK MANUSIAWI

06-08-2010 / KOMISI IX

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selalu disebut sebagai pahlawan devisa. Perjuangan mereka yang mengadu nasib di negeri lain sepatutnya mendapat penghargaan dari pemerintah. Namun kondisi miris sering dialami TKI. Tidak hanya menerima siksaan fisik di tempat bekerja, di negeri sendiri pun kerap diperas oknum yang tidak bertanggung jawab. Bahkan saat Tim Kunjungan Kerja Komisi IX DPR ke Provinsi Kepulauan Riau yang dipimpin Ketua Komisi Ribka Tjiptaning (F-PDI Perjuangan) meninjau langsung tempat penampungan atau Rumah singgah TKI di Tanjung Pinang, kondisinya sangat memprihatinkan dan sangat tidak manusiawi.

Rumah Singgah TKI yang di deportasi dari Malaysia lebih terkesan seperti penjara. Mulai dari tempat tidur dan daya tampung yang tidak memadai, adanya terali besi di pintu maupun jendela, bahkan ada yang melahirkan di tempat itu.

“Rumah Singgah TKI di Tanjung Pinang sangat tidak manusiawi,” kata Ketua Tim Kunker Ribka Tjiptaning.

Ia menilai, kondisi bangunan tempat penampungan lebih parah dari penjara Cipinang. Bahkan tidak ada tempat tidur yang layak digunakan TKI. Hal itu sangat bertolak belakang dengan sebutan TKI sebagai pahlawan devisa yang semestinya tidak mendapatkan perlakuan seperti itu.

“Seperti penjara. Ada pintu dengan besi,” ujar Ribka.

Untuk mengatasi hal itu, Tim Kunker mendesak Pemerintah Kepulauan Riau untuk memprioritaskan pembangunan Rumah Singgah TKI. Selama ini, Rumah Singgah yang digunakan TKI yang di deportasi dari Malaysia merupakan milik swasta yang telah digunakan selama enam tahun.

“Pemda menyiapkan lahan untuk Rumah Singgah,” tutur Ketua Tim Kunker.

Tim Kunker berharap dengan terpilihnya Gubernur dan wakil Gubernur baru Kepulauan Riau Periode 2010-2015, pembangunan Rumah Singgah TKI dapat segera terwujud. “Saya berharap kita semua punya komitmen yang sama,” kata Ribka.

Rumah Singgah TKI di Tanjung Pinang disesaki ratusan TKI yang dideportasi dari Malaysia. Sebagain besar dari mereka berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menurut keterangan sejumlah TKI, kepulangan mereka ke daerah asal menanti jadual kapal.

Sementara itu Plh Gubernur Kepri Muhammad Sani menjelaskan bahwa tahun 2011 akan dibangun Rumah Singgah bagi TKI di Tanjung Pinang. Menurutnya, letak Kepri yang dekat dengan Malaysia menjadikan wilayah itu sebagai pintu masuk dan tempat tinggal sementara TKI yang kembali ke Indonesia.

Menurut data pemerintah setempat, jumlah TKI yang dideportasi tahun 2010 sebanyak 11.301 orang yang terdiri dari 7.661 laki-laki dan 3.640 perempuan. (bs)

BERITA TERKAIT
Hubungan Baik Indonesia-Malaysia Harus Jadi Dasar Penuntasan Kasus Penembakan PMI
29-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR, Surya Utama alias Uya Kuya, menyayangkan insiden penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia...
Tidak Semua Jenis Serangga Aman Dikonsumsi, Kepala BGN Harus Hati-Hati Usulkan Wacana
29-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Alifudin meminta agar usulan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang...
Nurhadi Kecam Penembakan Lima Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
29-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi mengecam tragedi penembakan terhadap lima pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan...
Transformasi BP2MI Jadi Kementerian, Kurniasih Dorong Perlindungan PMI Lebih Maksimal
24-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mendorong semakin baiknya perlindungan Pekerja Migran Indoensia (PMI) seiring perubahan...