Komisi VII DPR Apresiasi Sistem Kelistrikan di SulutTengGo
Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) terus digenjot oleh PLN Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (SulutTengGo) guna memenuhi kebutuhan kelistrikan masyarakat. Dengan demikian, rasio elektrifikasi di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo dapat meningkat sehingga mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian masyarakat terutama di daerah-daerah terpencil.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha menyampaikan apresiasi bahwa di Wilayah SulutTengGo memiliki sistem kelistrikan yang baik yakni bauran energi baru dan terbarukan yang cukup besar sekitar 48% dan ini merupakan yang terbesar dari beberapa regional di Indonesia.
“Ini bisa menjadi contoh daerah-daerah lain untuk membaur dan mengkombinasikan energi panas bumi, energi air serta energi baru terbarukan lainya, karena ini sangat bagus dan ramah dengan lingkungan," ungkapnya, Sabtu (20/01)
Sebagaimana hasil dari Paris Agreement pada 2015, bahwasan nya mendorong upaya untuk menahan kenaikan temperatur global di bawah dua derajat celcius dan mengembangkan kebijakan mengurangi emisi gas, salah satu caranya dengan mengurangi penggunaan energi fosil serta beralih kepada energi baru terbarukan.
Satya juga tegaskan bahwa, tantangan dalam pengembangan EBT ini cukup besar dan ini menjadi tantangan dan kerja bersama dalam mewujudkan pemanfaatan EBT yang lebih maksimal.
“Di SulutTengGo ada angka 800 desa yang belum teraliri listrik, padahal di seluruh wilayah Indonesia ada angka 2600 desa yang belum teraliri listrik, jadi sepertiganya ada di wilayah SulutTengGo, dan ini menjadi tantangan mereka ke depan,” tegasnya.
“Saat ini memang wilayah SulutTengGo masih disuplai oleh Kapal Pembangkit Listrik Marine Vessel Power Plant (MVPP) "Karadeniz Powership Zeynep Sultan" berkapasitas 120 Mega Watt (MW), namun power plan-power plan di wilayah tersebut terus digenjot sehingga ketika MVPP ini berakhir maka wilayah ini sudah siap,” ungkapnya.
Sementara anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menilai bahwa sistem kelistrikan di SuluTengGo memang dalam beberapa tahun lalu mengalami defisit listrik, sering terjadi pemadaman karena kapasitas yang tersedia jauh di bawah beban puncak. Dengan menyewa MVPP ini maka sangat membantu daerah tersebut, sehingga saat ini mengalami surplus listrik.
“Sistem kelistrikan di SulutTengGo ini mempunyai struktur energi kombinasi yang sangat ideal dan terbagus di Indonesia, karena penggunaan energi baru terbarukan sangat besar. Energi baru terbarukan yang menonjol ini adalah energi panas bumi dan energi air,” ungkapnya.
“Ke depan di Indonesia secara keseluruhan harus menggunakan energi baru terbarukan, karena energi ini bersih dan ramah lingkungan serta potensinya juga sangat besar. Kita perlu mencontoh Wilayah SulutTengGo yang penggunaan EBT-nya sudah cukup tinggi,” tegas Kurtubi. (skr/sc)