Refrizal Kritisi Manajemen Semen Indonesia
Anggota Komisi VI DPR RI, Refrizal (F-PKS)/Foto:Andri/Iw
Anggota Komisi VI DPR RI Refrizal mempertanyakan keputusan Direktur Utama Semen Indonesia yang mengacak-acak struktur organisasi di Group Holding Semen Indonesia. Menurutnya sikap itu membuat kegaduhan di daerah.
“Sikap Direktur Utama yang mengacak-acak struktur organisasi membuat kegaduhan di daerah, utamanya di lingkungan Semen Padang. Padahal selama ini operasional Semen Padang tidak ada masalah,” keluh Refrizal dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Rabu (24/01/2018).
Pernyataan keras Refrizal ini bukan tanpa dasar, seperti diketahui sudah beberapa bulan ini operasional pabrik Semen Padang terganggu karena isu yang berkembang. Dengan alasan efisiensi, Dirut Semen Indonesia ingin menjadikan Semen Padang hanya sekelas unit produksi yang memiliki kewenangan terbatas, sehingga posisi Direktur Utama dan Komisaris Utama dibiarkan kosong selama 9 bulan.
“Saya mendukung efisiensi dilakukan, bahkan saya dukung 1000 persen. Tetapi yang terjadi di Semen Padang dan Semen Tonasa dimana ada posisi Direksi yang kosong dengan dalih efisiensi menyebabkan banyak keputusan strategis menjadi terhambat. Nilai kerugian akibat keterbatasan ini saya pikir cukup besar, sebagai contoh misalnya dalam 1 item pengadaan di Semen Padang yang disinyalir merugikan perusahaan sampai Rp 54 miliar dalam 6 bulan terakhir,” ungkap politisi F-PKS ini.
Refrizal juga menanyakan konsistensi efisiensi yang dilakukan oleh Dirut Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso yang justru melakukan pembelian areal baru perkantoran Semen Indonesia di Jakarta yang disinyalir menghabiskan dana Rp 300 miliar. (hs/sf)