Komisi V DPR RI meminta agar PT. Kereta Api Memperhatikan Penumpang Kelas Ekonomi pada Angkutan Lebaran 2010
Kereta api merupakan salah satu moda transportasi favorit pilihan masyarakat yang akan mengadakan perjalanan mudik ke kampung halaman. Dipilih karena murah, aman, cepat, dan dapat menampung banyak penumpang. Tetapi karena keterbatasan jumlah gerbong, hampir setiap pelaksanaan arus mudik lebaran terlihat penumpukan penumpang di stasiun-stasiun pemberangkatan.
Dalam rangka persiapan arus mudik Lebaran 2010, Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke sejumlah stasiun kereta api, yang berada dalam wilayah kerja atau daerah operasi II (Bandung-Tasikmalaya), IV (Purwokerto), dan V (DI Yogyakarta).
Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Asril Syafei mengatakan, sarana dan prasarana Kereta Api siap mengangkut para pemudik yang akan berlebaran di kampung halamannya. Asril menjelaskan, untuk lebaran tahun ini, PT. Kereta Api menyediakan 17 KA baru untuk jalur utara dan selatan.
“Kami sudah melakukan inspeksi ke seluruh jalur kereta api baik utara maupun selatan, petugas masinis pun sudah menjalani sertifikasi. Ada penambahan 17 KA, di antaranya 10 unit kereta komunitas, yaitu gerbong kereta barang yang dimodifikasi menjadi gerbong penumpang dengan penambahan karpet, lampu, dan kipas angin, serta digandengkan dengan kereta K3 yang memiliki toilet,” ujar Asril menambahkan.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati mewaspadai banyaknya aksi kriminal yang terjadi di stasiun kereta api, seperti gendam atau hipnotis. Sadarestuwati meminta agar PT KA menambah patugas keamanan. Sementara anggota Komisi V dari Fraksi Gerindra Fary Djemi Francis mempersoalkan penanganan masalah percaloan tiket, dan sosialisasi penambahan gerbong kepada masyarakat, agar tidak terjadi penumpukan penumpang di hari yang sama.
Kepala Daop II PT. Kereta Api, Wasisto Wibowo mengatakan, untuk antisipasi keamanan disiagakan 70 orang petugas kemanan di luar polsuska. Wasisto menambahkan, untuk kelas ekonomi dilakukan toleransi mencapai 150% dari kapasitas tempat duduk dalam gerbong.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi yang memimpin rombongan kunjungan kerja spesifik dalam rangka persiapan transportasi Lebaran 2010 mengatakan, persiapan angkutan kereta api sudah maksimal mengingat keterbatasan gerbong yang dimiliki PT KA saat ini. Yoseph meminta PT KA menyiapkan ruangan atau tenda yang nyaman berikut toilet untuk para penumpang yang menunggu kedatangan kereta api. Yoseph juga meminta agar petugas PT KA mengatur para penumpang saat masuk ke dalam kereta, khususnya untuk penumpang wanita, lansia, dan anak-anak.
“Komisi V berharap tidak ada lagi penumpang berhimpitan lewat jendela saat masuk ke dalam kereta. Saya minta penumpang kelas ekonomi dilayani sama dengan penumpang kelas bisnis dan eksekutif, baik di stasiun maupun dalam perjalanan,” tukas Yoseph menegaskan.
Yoseph Umarhadi menambahkan, Subsidi Pelayanan Publik atau PSO untuk PT KA sebesar 535 milyar setiap tahun, bukan untuk sarana dan prasarana kereta api, tapi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, terutama penumpang kelas ekonomi.
“Keberadaan satu rangkaian kereta baru yaitu KA Bogowonto, yang terdiri atas 10 unit gerbong kereta api ekonomi AC, dapat menjadi solusi saat puncak arus mudik lebaran tahun ini. Saya berharap ke depan KA ekonomi ber-AC seperti ini diperbanyak”, ujar Yoseph menambahkan.
Dalam rangka memantau persiapan angkutan Lebaran 2010, Komisi V DPR RI juga meninjau kesiapan jalan raya dan jalan tol, serta terminal bus. (K.V-Rn.TVP)