Komisi VII Desak Bp Migas Tingkatkan Target Lifting 2011

02-09-2010 / KOMISI VII

Komisi VII mendesak Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP MIGAS) untuk meningkatkan target lifting minyak tahun 2011. Desakan ini disampaikan saat Komisi VII dipimpin Wakil Ketua Komisi Zainuddin Amali (Fraksi PG) rapat dengan Kepala BP Migas R. Priyono dan Dirjen Migas Evita Herawati Legowo di Gedung Nusantara I, Jakarta, Kamis (2/9)

“Pokoknya saya minta target lifiting itu naik. Minimal 980bph. Terserah bagaimana caranya, kalau tidak sanggup silakan mundur,” tukas Anggota Komisi VII Idris Luthfi (Fraksi PKS)

Dirinya menyayangkan, sikap BP Migas yang terkesan tidak siap dalam membahas soal asumsi produksi migas dan harga minyak mentah Indonesia dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2011, terbukti dengan data-data yang disampaikan sangat terbatas.

Karena itu, kata dia, Dewan tidak perlu lagi mendengar lebih lanjut tentang masalah-masalah ataupun kendala-kendala apapun yang dihadapi. “Kami diberikan data sangat praktis, maka kamipun menggunakan bahasa politis. Kami hanya mau lifting itu naik,” tegasnya

Idris menilai sejauh ini kinerja BP Migas hanya sebatas menjalankan tugas, tidak terobosan-terobosan yang menggembirakan ataupun strategi yang mumpuni. Selama ini yang ungkapkan hanya sebatas kendala ataupun faktor penghambat yang disebabkan oleh pihak lain.

Sementara itu, Anggota Komisi VII lainnya dari Fraksi PKS, Sugihono  Karyosuwondo meminta BP Migas tegas kepada Exxon Mobil dan Blok Cepu, termasuk dalam hal pemberian sanksi. Pasalnya, kata dia kedua perusahaan minyak tersebut dinilai merupakan faktor yang ikut menentukan besaran lifting minyak.

“Jangan investor asing kita anak emaskan, sementara investor lokal harus tertatih. Tolong kami ingin mengetahui, sanksi apa yang sudah diberikan kepada mereka,” tandasnya

 “Kalau Exxon Mobil dan Blok Cepu tidak bisa naikin hasil produksi, balikin saja ke Pertamina. Soal infrastruktur itu bukan alasan,” tegas Sugihono menambahkan

Sementara itu dalam paparannya, Kepala BP Migas, R Priyono menyampaikan realisasi rata-rata poduksi minyak secara nasional hingga tanggal 26 Agustus 2010 baru mencapai 957.949 barel per hari. (sw)

BERITA TERKAIT
Impor AS Diperketat, Kemenperin Perlu Siapkan Insentif Relokasi Industri China
01-02-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana menyatakan dukungannya terhadap langkah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam mengantisipasi dampak...
Perampokan Warga Ukraina Harus Jadi Momentum Perbaikan Keamanan Industri Pariwisata Bali
01-02-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana menyoroti kasus perampokan brutal terhadap warga Ukraina, Igor Iermakov, oleh...
Novita Hardini Dorong Penanganan Serius Terkait Kelebihan Produksi Semen
25-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menilai sektor semen hingga kini belum sepenuhnya terintegrasi ke dalam...
Komisi VII Dorong Peningkatan Kinerja Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil
24-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil...