PERHUBUNGAN DIMINTA BANGUN SEKOLAH PELAYARAN DI WILAYAH TIMUR
Komisi V DPR meminta Kementerian Perhubungan membangun sekolah pelayaran di wilayah timur Indonesia khususnya di daerah Nusa Tenggara Timur.
Hal ini disampaikan beberapa anggota Komisi V DPR saat rapat dengar pendapat dengan jajaran Eselon I Kementerian Perhubungan, Rabu (22/9) di gedung DPR, yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V Muhidin M. Said (F-PG).
Seperti disampaikan anggota Fraksi Partai Hanura, Saleh Husin, orang-orang NTT merupakan pelaut-pelaut yang handal. Minat mereka untuk masuk sekolah pelayaran sangat besar, sementara daerahnya belum ada sekolah pelayaran negeri.
Sekarang ini, kata Saleh, jika mereka masuk sekolah pelayaran, kebanyakan daerah yang menjadi tujuan mereka bersekolah adalah di kota Semarang. Ini pun jika orang tuanya mampu untuk menyekolahkan di luar daerahnya.
Saleh menambahkan, untuk kawasan timur Indonesia, memang sudah ada sekolah pelayaran , seperti di Makasar. Namun dia berharap, Kementerian Perhubungan dapat memprogramkan untuk menambah sekolah pelayaran negeri di kawasan timur lainnya, mengingat banyaknya minat dari daerah tersebut.
Hal ini juga menyangkut pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pelayaran yang memang masih sangat dibutuhkan. Dari data yang disampaikan Kementerian ini, dunia saat ini kekurangan 43.000 pelaut, baik perwira kelas satu, dua maupun tiga. Untuk kebutuhan dalam negeri, saat ini kekurangan 18.700 pelaut.
Melihat data tersebut, ini merupakan peluang besar dan menjanjikan bagi SDM Indonesia yang tak terhingga banyaknya. Dia berharap, kementerian ini dapat merealisasikan pembangunan sekolah pelayaran di daerah tersebut sehingga orang tidak perlu jauh-jauh bersekolah di daerah lain.
Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Dedi Darmawan mengatakan, memang benar peluang di bidang kelautan ini sangat besar dan menjanjikan. Namun sayangnya SDM di bidang ini sangat kurang sekali dan minat dunia terhadap pelayaran juga semakin kecil.
Menurut Dedi, perhatian dunia terhadap pendidikan pelayaran ini sangat besar sekali. Hal ini mengingat diperkirakan tahun 2012 dunia kekurangan 83.000 orang pelaut. Bahkan. International Maritim Organization (IMO) mengkampanyekan “Goal to sea” agar orang tergerak untuk menjadi pelaut.
Perhatian IMO terhadap dunia pelayaran Indonesia juga sangat tinggi dengan hadirnya IMO ke Indonesia untuk melihat langsung fasilitas pendidikan pelayaran yang ada di negara ini.
Dedi mengakui, di bidang pelayaran dalam negeri kekurangan 18.700 orang pelaut. Saat ini kapal Indonesia banyak mempekerjakan tenaga-tenaga asing dari Myanmar maupun Thailand. Ironisnya, katanya, pelaut dalam negeri sendiri lebih banyak yang bekerja di luar negeri, mengingat gaji yang diterima jauh lebih besar dibandingkan bekerja di kapal dalam negeri.
Dedi juga mengatakan peluang besar ini tidak hanya ada di sektor kelautan, namun di bidang penerbangan SDM yang dibutuhkan masih sangat banyak.
Menurutnya, tiga tahun ke depan negara kita kekurangan 7.500 orang teknisi pesawat udara. Sedang lima tahun ke depan penerbangan kita perlu tambahan 5.000 penerbang lagi. Sementara untuk tenaga Air Traffic Control (ATC) masih kekurangan 1.000 orang tenaga.
Di bidang transportasi darat, menurut Dedi dari 25.000 pegawai hanya 18 persen yang mempunyai kompetensi transport. “Jumlah ini sangat memprihatinkan sekali,” ujarnya.
Tentunya hal ini menjadi tantangan berat ke depan khususnya Kementerian Perhubungan untuk dapat mencetak tenaga-tenaga handal di bidang laut maupun udara.
Dedi menambahkan, tahun 2014 kementeriannya mempunyai sasaran untuk memcetak 3.000 perwira pelaut, 400 penerbang, 800 teknisi pesawat udara, 200 ATC dan 150 SDM di bidang transportasi darat.
Pihaknya, kata Dedi, juga telah bekerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri ternama untuk mencetak lulusan S2 dan S3 di bidang transportasi.
Mulai tahun 2010, Badan Pengembangan SDM Perhubungan akan mulai melaksanakan penyuluhan dan pelatihan ke seluruh Indonesia. “Kami yang akan menjemput bola dengan mendatangi lokasi yang memerlukan penyuluhan. Mudah-mudahan Training Mobile ini akan berjalan lancar ,” harapnya.
Untuk pembangunan sekolah pelayaran, Dedi berjanji pihaknya akan mendekatkan fasilitas kepada masyarakat di daerah. (tt)