Nihayatul Wafiroh Komitmen Perjuangkan Aspirasi Guru

27-03-2018 / KOMISI II
Dalam orasinya didepan PGSI Anggota Komisi II DPR RI Nihayatul Wafiroh berkomitmen memperjuangkan nasib guru di seluruh Indonesia, foto : rni/hr

 

 

Anggota Komisi II DPR RI Nihayatul Wafiroh berkomitmen memperjuangkan nasib guru di seluruh Indonesia. Hal itu ia tekankan usai menemui ribuan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), yang berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3/2018). Ribuan guru itu menuntut pemerintah untuk menyetarakan seluruh profesi guru yang ada di Indonesia.

 

“Selama ini, kepentingan mereka tidak diakompodir oleh pemerintah, karena selama ini yang banyak diakomodir oleh pemerintah adalah guru-guru negeri. Saya sepakat tidak adanya pengotak-ngotakan guru swasta atau negeri, karena visi yang sama untuk mercerdaskan anak bangsa,” tegas Nihayatul di hadapan ribuan guru.

 

Politisi F-PKB itu juga memberikan peluang kepada guru untuk memberikan masukan pada revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kini sedang dibahas di Badan Legislasi DPR RI. Diketahui, salah satu poin revisi yang mendapat kritik dari para guru adalah pengangkatan tenaga guru honorer yang telah bekerja di institusi atau lembaga pemerintah menjadi PNS.

 

“Mereka mengkiritisi UU ASN, yang mengakomodir guru-guru di instansi pemerintah. Padahal mereka tidak mengabdi di instansi pemerintah, namun tetap di lembaga pendidikan. Mereka juga guru, tidak ada bedanya antara guru negeri dan swasta. Guru-guru swaasta tidak bisa didiskriminasi,” tandas politisi dapil Jawa Timur itu.

 

Nihayatul menambahkan, berbagai aspirasi dan masukan dari guru terkait revisi UU ASN akan ia sampaikan pada rapat Panja RUU ASN di Baleg. “Saya akan memberikan draf terakhir RUU ASN, sehingga mereka dapat memberikan masukan pasal mana saja yang tidak mengakomodir mereka. Kalau kita tidak memberikan kesejahteraan pada pendidik, bagaimana kita berharap pendidikan kita akan maju,” tutup politisi yang juga Anggota Baleg itu.

 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PGSI Moh Fatah Yasin mengatakan, pihaknya memperjuangkan nasib guru di seluruh Indonesia, terutama guru swasta, yang hingga saat ini belum juga optimal. “Selama ini pemerintah masih mengotak-ngotakan guru negeri dan swasta. Padahal mereka sama-sama guru, sama-sama berusaha mencerdaskan anak bangsa,” kata Fatah.

 

Meskipun saat ini kebijakan pemerintah dengan mengikutsertakan guru-guru swasta dalam program sertifikasi untuk memperoleh tunjangan profesi ditambah dengan subsidi tunjangan fungsional, namun faktanya masih terasa jauh dari kesetaraan. Menurut Fatah, guru-guru swasta seharusnya juga dapat memperoleh kondisi kerja dan perlindungan yang lebih baik sebagaimana yang diperoleh guru-guru PNS selama ini.

 

“Kami berharap DPR RI turut menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi kami. Perlu perubahan untuk menata kembali posisi guru swasta agar setara dalam setiap pengambilan kebijakan pendidikan di Indonesia,” tegas Fatah. (sf)

BERITA TERKAIT
Tunggu Arahan Presiden, Pemindahan ASN ke IKN Tidak Perlu Grasah-Grusuh
12-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ali Ahmad menegaskan pemindahan Aparatur Sipil Negara harus tunggu arahan Presiden Prabowo...
Bahtra Banong Ingatkan Hakim MK Jaga Netralitas dalam Sengketa Pilkada Serentak
09-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong, mengingatkan seluruh hakim Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menjaga netralitas...
Komisi II Siap Berkolaborasi dengan Kemendagri Susun Draf dan NA RUU Pemilu
06-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam...
Perlu Norma Baru untuk Antisipasi Terlalu Banyak Pasangan Capres-Cawapres
04-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menyebut DPR dan pemerintah akan mengakomodasi indikator pembentukan norma baru...