Banyak Kepala Desa Keluhkan Pengelolaan Dana Desa

14-09-2018 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Jon Erizal saat Raker dengan Menkeu, Kepala  Bappenas, Kepala  BPS, serta Deputi Senior BI, di Gedung DPR RI/Foto Jaka/Rni

 

 

Tujuan pemerintah mengucurkan Dana Desa pada prinsipnya untuk meningkatkan kesejahteraan, perekonomian dan pemerataan pembangunan desa. Namun seiring berjalannya waktu, tak sedikit pula kepala desa yang mengeluh dalam pengelolaan Dana Desa ini. Anggota Komisi XI DPR RI Jon Erizal mengaku cukup terkejut dengan isu yang  beredar di kalangan kepala desa terkait permintaan pengembalian Dana Desa ke pusat.

 

“Silakan bangun sendiri oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah mau bangun apa, silakan saja. Dari pada kami menanggung risikonya,” kata Jon Erizal seraya menirukan ungkapan keluhan dari kepala desa dalam Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), serta Deputi Senior Bank Indonesia, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2018).

 

Yang menjadi dasar keluhan kepala desa diantaranya adalah permasalahan administrasi terkait perencanaan dan pelaporan yang masih rumit serta petugas pendamping yang belum mumpuni. Terlebih lagi setelah terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Tentang Penyelarasan dan Penguatan Kebijakan Percepatan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang ditandatangani pada tanggal 18 Desember 2017.

 

“Mereka sudah berjalan dalam tahun anggaran yang ada, tiba-tiba ada SKB 4 menteri yang mengharuskan dengan aturan-aturan tertentu. Ini mereka merasa terjebak, dan ini juga harus ada solusinya,” tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

 

Ia berharap jangan sampai niat yang mulia dari pemerintah ini, dianggap sebagai jebakan kepada kepala desa. Karena kegiatan Dana Desa ini dipantau oleh banyak lembaga. “Mereka diawasi Kejaksaan, Kepolisian sehingga menimbulkan keresahan dan merasa tidak tenang. Kemarin di Riau mereka menyampaikan surat resmi agar bisa diundang untuk hadir di Komisi XI. Ini perlu mendapat perhatian serius,” pungkas politisi dapil Riau itu. (es)

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...