Komisi VII Harapkan Pembangunan Industri Hilir Pertambangan di Indonesia
Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi. Foto: Naefuroji/od
Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mengharapkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian untuk segera merancang rencana industri hilir berbasis tambang dibangun di Indonesia.
“Tidak cukup berhenti dengan membangun smelter, tapi juga perlu membangun pabrik-pabrik industri ikutan yang membutuhkan produk dari output smelter itu harus direncanakan dibangun di Indonesia. Industri hilir ini punya nilai tambah (value added) yang besar,” jelas Kurtubi di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Kamis (04/10/2018).
Ia menambahkan bahwa industri hilir tambang ini luas, tergantung jenis tambangnya. Misalnya industri hilir untuk tambang tembaga, konsentrat tembaga yang dihasilkan selama ini tidak boleh lagi diekspor dalam bentuk konsentrat, tapi harus dibangun smelter.
“Smelter untuk konsentrat tembaga ini nantinya bisa menghasilkan logam tembaga yang bisa menjadi bahan baku berbagai macam industri yang semestinya juga bisa dibangun di dalam negeri,” harap legislator Partai NasDem ini.
Industri yang dimaksud, lanjut Kurtubi, misalnya industri kabel listrik, industri elektronik, onderdil mobil dan motor listrik. Ini jenis industri yang bisa diberikan kesempatan bahkan kemudahan untuk masuk juga ke Indonesia, sehingga proses hilirisasi dari pertambangan ini bisa terus didorong untuk dibangun menjadi kenyataan.
“Kunjungan Komisi VII ini tidak hanya penekanan pada pembangunan smelter, tapi juga industri ikutannya semua jenis tambang,” tutup legislator daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Barat ini. (oji/sf)