Dukung Profesionalisme TNI
Anggota DPR dari Partai Golkar Tantowi Yahya mengaku sangat miris dan sedih menyaksikan kondisi alutsista yang masih jauh dari minimum esensial force yang ditargetkan. "Setiap kali kunker selalu menerima pesan kemirisan, kesedihan karena tiap diminta penjelasan selalu dibawa standar minimum esensial force,'kata Tantowi saat Kunjungan ke Kodam Wirabuana VII, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I DPR TB. Hasanudin, baru-baru ini.
Menurutnya, informasi yang diterima dari berbagai Kodam di Indonesia sangat jauh dari yang diharapkan, karena itu kita mengharapkan kreaktivitas TNI dalam meremajakan alutsistanya.
Anggota DPR lainnya, Teguh Juwarno (F-PAN) mengatakan, Komisi I DPR selalu terus-menerus memberikan dukungannya dari sisi anggaran guna mencapai Esensial minimum Force tersebut."Bahkan kita sampai ngotot dengan Komisi lain agar ini diperjuangkan,"katanya.
Menurut Teguh, TNI juga harus memberikan outcome dengan meningkatkan profesionalitasnya. "karena itu penting sekali adanya sharing antara Komisi I DPR dengan TNI,"paparnya.
Sementara Effendy Choirie (F-KB) mengatakan, pada era demokrasi, seluruh komponen bangsa ramai-ramai berjuang untuk TNI dan terbukti meningkatnya anggaran untuk TNI. "pada tahun 1999 anggaran TNI masih 7 Triliun, dan naik terus hingga 2014 nanti akan mencapai sekian ratus triliun, artinya ada perjuangan yang terukur, tercatat dan terasa dari sisi anggaran,"katanya.
Menurut Effendy, pada masa lalu,ada alutsista kapal yang tidak jalan sementara di era demokrasi sudah mulai berjalan kembali. "karena itu sangat penting adanya otoritas sipil yang mampu mendorong profesionalisme TNI karena itu kita harus berjalan bersama kearah situ,"tandasnya. (si)