KKKS BLOK NATUNA DIDESAK KELUARKAN CSR 2- DARI KEUNTUNGAN
23-12-2010 /
KOMISI VII
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tergabung dalam blok Natuna yaitu Conoco Philips, Star Energy dan Primeir Oil, didesak mengeluarkan corporate social responsibility (CSR) sebesar 2% dari keuntungan perusahaan.
Desakan ini dikemukakan saat Tim kunjungan kerja (kunker) Komisi VII DPR dipimpin Wakil Ketua Komisi Achmad Farial (Fraksi PPP) mengadakan pertemuan dengan BP Migas dan beberapa perusahaan di bidang migas lainnya di Batam, Selasa malam (21/12)
Menurut Anggota Tim kunker Nazaruddin Kiemas (Fraksi PDI Perjuangan), angka sebesar 2persen untuk CSR tersebut sudah semestinya dikeluarkan, tidak hanya sekedar memberikan bantuan seperti sunatan massa ataupun kambing saat idul kurban
Selain itu Nazaruddin juga meminta tiga perusahaan yang tergabung dalam blok Natuna, yaitu Conoco Philips, Star Energy dan Primeir Oil diminta bersatu padu terkait masalah CSR
Menurut Anggota Tim kunker Nazaruddin Kiemas (Fraksi PDI Perjuangan) pulau natuna tidak tertalu luas begitupun dengan jumlah penduduk.
"Jika masalah CSR tidak diperhatikan, pastinya akan menimbulkan kecemburuan sosial, meskipun sekarang aman-aman saja, tapi suatu saat pasti. Lagipula jumlah penduduknya tidak banyak kok,"katanya.
Untuk itu, dirinya menyarankan, ketiga perusahaan dimaksut, duduk bersama, urun rembuk memikirkan kontribusi nyata kepada mereka.
Nazaruddin menambahkan, daripada masing-masing memberikan CSR, dikhawatirkan masyarakat natuna justru akan membanding-bandingkan, sehingga nantinya akan memicu timbulnya permasalahan.
Pendapat senada dikatakan Anggota Komisi VII lainnya Halim Kalla (Fraksi PG). Ia juga mempertanyakan standar yang digunakan dalam menetapkan besaran CSR.
"Harus jelas, berapa persen CSR itu dari keuntungan. Natuna sangat penting, jadi kita harus mensejahterakan masyarakat disana," katanya
Anggota Komisi VII Sugihono mengingatkan, CSR yang diberikan tidak hanya sekedar akting ataupun diatas kertas. Sebaiknya, kata dia diberikan untuk jangka panjang, seperti beasiswa bagi masyarakat yang berprestasi supaya bisa membangun daerahnya kedepan.
"Harusnya 2% dari keuntungan. Keuntungannya berapa, tolong sampaikan dalam bentuk angka. Kalau anda sudah berikan 2% atau lebih,insyaallah masuk surga," ujar politisi dari PKS ini
Menanggapi pernyataan ini, Technical Laison Engineer Mawan Abdurrahman (perwakilan dari PT Premeir Oil) menyatakan pihaknya tidak keberatan untuk bersatu dalam memberikan CSR kepada masyarakat natuna. (sw)
Desakan ini dikemukakan saat Tim kunjungan kerja (kunker) Komisi VII DPR dipimpin Wakil Ketua Komisi Achmad Farial (Fraksi PPP) mengadakan pertemuan dengan BP Migas dan beberapa perusahaan di bidang migas lainnya di Batam, Selasa malam (21/12)
Menurut Anggota Tim kunker Nazaruddin Kiemas (Fraksi PDI Perjuangan), angka sebesar 2persen untuk CSR tersebut sudah semestinya dikeluarkan, tidak hanya sekedar memberikan bantuan seperti sunatan massa ataupun kambing saat idul kurban
Selain itu Nazaruddin juga meminta tiga perusahaan yang tergabung dalam blok Natuna, yaitu Conoco Philips, Star Energy dan Primeir Oil diminta bersatu padu terkait masalah CSR
Menurut Anggota Tim kunker Nazaruddin Kiemas (Fraksi PDI Perjuangan) pulau natuna tidak tertalu luas begitupun dengan jumlah penduduk.
"Jika masalah CSR tidak diperhatikan, pastinya akan menimbulkan kecemburuan sosial, meskipun sekarang aman-aman saja, tapi suatu saat pasti. Lagipula jumlah penduduknya tidak banyak kok,"katanya.
Untuk itu, dirinya menyarankan, ketiga perusahaan dimaksut, duduk bersama, urun rembuk memikirkan kontribusi nyata kepada mereka.
Nazaruddin menambahkan, daripada masing-masing memberikan CSR, dikhawatirkan masyarakat natuna justru akan membanding-bandingkan, sehingga nantinya akan memicu timbulnya permasalahan.
Pendapat senada dikatakan Anggota Komisi VII lainnya Halim Kalla (Fraksi PG). Ia juga mempertanyakan standar yang digunakan dalam menetapkan besaran CSR.
"Harus jelas, berapa persen CSR itu dari keuntungan. Natuna sangat penting, jadi kita harus mensejahterakan masyarakat disana," katanya
Anggota Komisi VII Sugihono mengingatkan, CSR yang diberikan tidak hanya sekedar akting ataupun diatas kertas. Sebaiknya, kata dia diberikan untuk jangka panjang, seperti beasiswa bagi masyarakat yang berprestasi supaya bisa membangun daerahnya kedepan.
"Harusnya 2% dari keuntungan. Keuntungannya berapa, tolong sampaikan dalam bentuk angka. Kalau anda sudah berikan 2% atau lebih,insyaallah masuk surga," ujar politisi dari PKS ini
Menanggapi pernyataan ini, Technical Laison Engineer Mawan Abdurrahman (perwakilan dari PT Premeir Oil) menyatakan pihaknya tidak keberatan untuk bersatu dalam memberikan CSR kepada masyarakat natuna. (sw)