Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono bersama Tim Kunspek Komisi V DPR RI. Foto: Odjie/od

Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono mendorong rehabilitasi dan perbaikan Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, pascabencana untuk terus dilakukan sebagai upaya normalisasi bandara, agar mampu menampung penumpang dan jumlah penerbangan komersial bisa kembali pulih seperti sediakala.

Hal tersebut diungkapkan legislator Partai Gerindra saat dirinya bersama Tim Komisi V DPR RI melaksanaka Kunjungan Kerja Spesifik ke Palu, Sulteng, baru-baru ini, guna meninjau operasional dan kondisi bangunan Bandara Mutiara SIS Al-Jufri yang tengah dalam proses perbaikan.

“Kondisi terminal kedatangan di beberapa titik mengalami kerusakan cukup berat, dari 3 conveyor (sistem mekanik untuk memindahkan barang) hanya 1 yang berfungsi. Kondisi ruang keberangakatan juga tak luput dari kerusakan. Sampai saat ini baru digunakan adalah terminal keberangakatan lantai 1, sedangkan lantai 2 yang berhubungan dengan garbarata belum bisa digunakan karena masih dalam proses perbaikan,” papar Bambang.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan bahwa anggaran yg diusulkan untuk pembenahan total terminal adalah sebesar Rp 218 miliar, dimana Kepala Otoritas Bandara mengharapkan pembenahan dilakukan segera. Bandara Mutiara SIS Al-Jufri ini diresmikan tahun 2014 dengan kapasitas terminal sebesar 1,5 juta penumpang per tahun dan kerap mendapat penghargaan dari Kementeriaan Perhubungan dari sisi pelayanan.

“Kita meninjau Air Traffic Control (ATC) yang dikendalikan secara darurat oleh Distrik Navigasi (Disnav) karena tower utama roboh dan tidak aktif akibat gempa. Apron mempunyai kapasitas 9 parking stand dan runway mempunyai panjang 2.400 meter x lebar 45 meter. Setiap hari ada sekitar 25 penerbangan dan mempunyai kapasitas maksimal layanan runway 9 penerbangan per jam," imbuhnya.

Tak luput dari pantauan, legislator daerah pemilihan Jawa Timur I ini ini juga menyempatkan meninjau fasilitas alat pemadam kebakaran Bandara Mutiara SIS Al-Jufri. Fasilitas ini mempunyai kategori 7, dengan kondisi hanggar dari pemadam serta kantor mengalami kerusakan sangat parah sehingga kedua mobil pemadam kebakaran berposisi di luar hanggar.

“Tanpa atap yang memadai, dikhawatirkan mobil pemadam akan rusak akibat cuaca hujan tanpa perlindungan tertutup. Mereka mengajukan segera pembenahan dengan pembongkaran dan pembangunan hanggar agar peralatan dan mobil pemadam dapat disimpan yg terlindungi dari panas dan hujan,” pungkasnya.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mutiara SIS Al-Jufri Palu Benyamin Noach Apituley mengatakan bahwa operasional Bandara semakin mendekati normal. Saat ini check in dan posisi Security Check Point 1 yang awalnya di selasar terminal, sudah di-reposisi di dalam terminal. Personel Avsec dan PKP-PK serta kendaraan pendukung juga sudah dapat memberikan pelayanan dengan baik.

"Saat ini kami tengah melakukan perbaikan menyeluruh di lantai dua, sehingga operasional Bandara dari keberangkatan dan kedatangan sementara hanya dilakukan di lantai satu. Kami berterima kasih atas dukungan Komisi V DPR RI dan perhatiannya,” tutup Benyamin. (oji/sf)