Komisi IX Apresiasi Peran BLK DIY
Anggota Komisi IX DPR RI Nurmansyah E Tanjung saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI meninjau BLK di DI Yogyakarta Foto : Singgih/mr
Balai Latihan Kerja (BLK) memiliki peranan yang sangat penting di dalam menekan angka pengangguran, program pelatihan yang diberikan BLK memberikan keterampilan, kompetensi dan pengetahuan yang luas untuk calon tenaga kerja sehingga siap bekerja dan bahkan bisa membuka lapangan kerja baru. Anggota Komisi IX DPR RI Nurmansyah E Tanjung mengapresiasi peran yang telah diberikan BLK di DI Yogyakarta.
“Kita mengapresiasi BLK di sini. Selain sudah berjalan semua dengan baik, bahkan lulusannya sudah bekerja di dalam dan luar negeri, serta ada juga yang membuka lapangan pekerjaan baru,” ungkap Nurmansyah saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI meninjau BLK di DI Yogyakarta, Jumat (14/12/2018).
Legislator PDI-Perjuangan ini juga menyampaikan bahwa akan membawa aspirasi terkait kekurangan tenaga instruktur BLK dalam rapat Komisi IX DPR RI dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Selain itu, dia berharap BLK bisa mendapatkan bantuan peralatan yang baru dan memadai, sehingga bisa menampung calon tenaga kerja lebih banyak lagi.
Nurmansyah juga mengkritisi tingkat pengangguran terbuka di DIY dari sisi pendidikan didominasi lulusan SMK dan perguruan tinggi, yakni 33,07 persen untuk lulusan SMK dan 29,96 persen untuk lulusan perguruan tinggi. Sementara jenis pekerjaan di DIY sekitar 54 persen merupakan sektor informal dan sekitar 45 sektor formal.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Andung Prihadi Santoso memaparkan, pihaknya gencar melakukan pelatihan kerja di BLK yang tersebar di empat kabupaten dan satu di provinsi. Menurutnya yang menjadi kendala selama ini di BLK yakni kekurangan instruktur.
“Adanya kekurangan instruktur tersebut sudah berlangsung selama 10 tahun lebih dan ini yang dihadapi BLK di seluruh DIY, karena banyak yang pensiun dan ada moratorium untuk PNS termasuk instruktur. Kekurangannya sekitar 11 orang, kebutuhan instruktur di lima BLK sekitar 46 orang dan sekarang hanya ada 32 orang instruktur. Setiap tahun ada instruktur yang pensiun,” ujar Andung.
Sebagaimana diketahui dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang atau naik 2,95 juta orang dibandingkan dengan Agustus 2017. Sedangkan, Tingkat Partsipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat 0,59 persen poin.
Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 40 ribu orang, sejalan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk SMK masih mendominasi di antara tngkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,24 persen. Oleh karena itu, BLK merupakan salah satu upaya untuk membuka kesempatan kerja seluas-luasnya guna menekan angka pengangguran. (skr/sf)