Debat Capres dan Cawapres, Ajang Penilaian dari Rakyat
Wakil Ketua komisi II DPR RI Herman Khaeron saat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/01/2019). Foto : Oji/Man
Wakil Ketua komisi II DPR RI Herman Khaeron mengatakan, debat kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden periode 2019-2024 pertama akan dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 17 Januari 2019 mendatang. Momentum ini merupakan ajang penilaian rakyat dari sisi profesionalitas, wawasan, nasionalisme dan sisi lain yang menjamin paslon tersebut ke depan betul-betul mampu membawa Indonesia lebih maju.
“Sarana debat ini tentu juga untuk bisa membangkitkan rasa ingin tahu serta pendidikan politik bagi masyarakat. Rasanya nanti ini akan menjadi sesuatu yang positif di masyarakat,” kata Herman kepada Parlementaria di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/01/2019).
Beberapa dinamika seputaran debat ini diantaranya materi soal yang sudah diberitahukan kepada para kandidat, menurutnya hal tersebut harus dibatasi dan tidak perlu secara detail dan menyeluruh disampaikan kepada kandidat. “Ya ini bukan debat namanya, itu menghafal kopean,” tambah legislator Partai Demokrat itu.
“Oleh karenanya, menurut saya bagaimana pengembangan dan uraian yang lebih komprehensif dari debat tersebut, sehingga akan memperlihatkan bagaimana daya nalar, daya tangkap, kemudian daya jawab dari kandidat ini meyakinkan publik bahwa inilah sesungguhnya presiden yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan,” terang Herman.
KPU telah mengagendakan debat pasangan capres dan cawapres berlangsung sebanyak lima kali. Herman mengajak lapisan masyarakat untuk mendukung dan mengikuti pelaksanaan debat serta tahapannya, karena ini merupakan salah satu proses demokrasi yang harus dilalui.
Herman berpendapat saat ini masih banyak masyarakat yang apriori terhadap pemilu ini, baik pemilu presiden maupun pemilu legislatif. Mereka menganggap tidak penting dan tidak terlalu krusial, padahal pemilu adalah sebuah mesin politik yang akan menghasilkan pimpinan negeri baik di legislatif maupun di eksekutif.
Oleh karenanya, legislator dapil Jawa Barat VIII ini mengingatkan, proses ini harus betul-betul diwujudkan dalam sebuah tahapan yang menjamin mesin politik berjalan dengan baik. Sehingga mesin politik ini betul-betul menghasilkan para pimpinan yang memang bisa membawa negeri ini lebih baik lagi. (es/sf)