Legislator Apresiasi Program Pertukaran Pemuda Muslim Indonesia - Australia

30-01-2019 / KOMISI II
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Nihayatul Mafiroh terima Delegasi Australia Foto : Ayu/mr

 

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Nihayatul Mafiroh mengapresiasi program Pertukaran Pemuda Muslim (Moslem Exchange Program) yang diselenggarakan oleh Indonesian-Australian Institute (IAI). Ia menilai program ini sangat menarik, karena beberapa pemuda muslim dari Indonesia dan Australia saling bertukar untuk memperkenalkan Islam langsung dari orang ke orang (people to people). Bahkan ia mengaku dulu pernah menjadi salah satu pesertanya, pada angkatan sepuluh.

 

“Karena biasanya mereka belajar dari instansi atau lembaga, atau organisasi ke organisasi. Namun ini mempelajari langsung dari orang per orang dengan suasana yang cukup santai, sehingga pengetahuan yang digalipun dalam lebih mendalam,” papar Ninik, sapaan akrab Nihayatul, usai menerima kunjungan beberapa pemuda muslim dari IAI di ruang rapat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan Jakarta, Rabu (30/1/2019).

 

Tidak hanya memperkenalkan Islam, namun pemuda muslim yang terpilih itu juga bisa belajar tentang kondisi Islam di negara yang dikunjunginya. Di Indonesia sendiri kelima pemuda muslim tersebut tidak hanya bisa belajar Islam di Jakarta, melainkan juga di kota lainnya seperti Yogyakarta. Pasalnya sebagaimana diketahui Yogyakarta merupakan kota yang sarat akan budaya keratonnya. Di sinilah mereka dapat belajar bagaimana Islam bisa mix atau bisa membaur dengan baik di Jakarta, namun juga dengan kehidupan tradisional di Yogyakarta.

 

“Terkadang, karena tidak saling mengenal dan mengetahui satu sama lain sehingga timbul rasa saling curiga antar umat beragama di Australia. Dengan adanya program pertukaran pemuda muslim ini, maka dapat saling mengenal kondisi Islam yang sebenarnya, termasuk yang ada di Indonesia. Untuk kemudian disebarkan atau di-share ke berbagai teman-teman di Australia,” ujar politisi PKB ini.

 

Pada kesempatan itu Ninik juga menjelaskan tentang DPR RI sebagai salah satu lembaga negara dengan tiga fungsi utama, yakni fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Termasuk di dalamnya tentang tugas atau bidang dari masing-masing komisi dan Alat Kelengkapan Dewan yang ada di DPR RI, khususnya terkait bidang dari Komisi II DPR RI yang selama beberapa bulan terakhir ini ikut dipimpinnya.

 

Tidak hanya itu, politisi dapil Jawa Timur ini juga menjelaskan tentang perjuangannya membela nasib para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di dalam maupun luar negeri. Pasalnya, meski sudah tidak menjalankan tugas di Komisi IX DPR RI yang notabene menaungi bidang ketenagakerjaan, namun hingga saat ini Ninik oleh fraksinya masih dipercaya menjadi Komandan Satuan Tugas (Satgas) TKI. Sehingga sampai saat ini pun ia mengaku masih cukup concern terhadap permasalahan TKI. (ayu/sf)

BERITA TERKAIT
Bahtra Banong Ingatkan Hakim MK Jaga Netralitas dalam Sengketa Pilkada Serentak
09-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Bahtra Banong, mengingatkan seluruh hakim Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menjaga netralitas...
Komisi II Siap Berkolaborasi dengan Kemendagri Susun Draf dan NA RUU Pemilu
06-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam...
Perlu Norma Baru untuk Antisipasi Terlalu Banyak Pasangan Capres-Cawapres
04-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda, menyebut DPR dan pemerintah akan mengakomodasi indikator pembentukan norma baru...
Putusan MK Hapus Ambang Batas Pencalonan Presiden Jadi Bahan Revisi UU Pemilu
03-01-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold yang diatur dalam Pasal 222 Undang-Undang...