Pemerintah Harus Proaktif Tanggulangi Wabah DBD

04-02-2019 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso  Foto : Andri/mr

 

Penyebaran wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin meluas. Korban meninggal dunia akibat DBD juga semakin bertambah banyak. Terkait hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso mengatakan, salah satu faktor penyebab meningkatnya wabah penyakit DBD, karena saat ini Indonesia sedang mengalami musim penghujan. Sehingga menyebabkan banyaknya endapan-endapan air tempat munculnya jentik-jentik nyamuk pembawa DBD. Pemerintah harus bersikap proaktif untuk menanggulangi masalah tersebut.

 

“Saya meminta kepada Menteri Kesehatan untuk segera memerintahkan dan menugaskan Dinas Kesehatan seluruh Indonesia untuk bersikap proaktif atas persoalan wabah DBD ini. Menteri Kesehatan harus segera berkoordinasi dengan para Bupati, Wali Kota, dan Gubernur untuk segera turun tangan guna mengantisipasi persoalan ini,” tegas Imam di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (05/2/2019).

 

Imam juga meminta Kementerian Kesehatan untuk menjaga ketersediaan stok obat yang diperlukan agar tidak terjadi keterlambatan, khususnya obat DBD. “Seluruh Kepala Daerah diharapkan bersikap proaktif dalam mengatasi persoalan ini, dengan melakukan upaya pembasmian sarang nyamuk seperti penyemprotan (fogging). Demikian pula dengan seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas yang ada harus menerima pasien DBD yang datang dan jangan sampai dilakukan penolakan. Karena DBD tergolong penyakit yang berbahaya,” tandasnya.

 

Kepada seluruh masyarakat, Imam mengimbau agar menjaga kebersihan lingkungannya dari sarang-sarang jentik nyamuk demam berdarah. Dikatakannya, penyakit  DBD menyerang sistem pembuluh darah, oleh karenanya darah akan membeku dan dapat mengakibatkan kematian. “Di saat tubuh pasien mengalami demam tinggi, maka harus segera dibawa ke Puskemas atau Rumah Sakit,” tegas politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.

 

Sementara itu, berkaitan dengan Hari Kanker sedunia yang jatuh pada tanggal 6 Februari  2019, Imam Suroso menyampaikan bahwa angka penderita kanker di Indonesia masih termasuk tinggi. Oleh karenanya ia meminta kepada Menteri Kesehatan untuk tetap mensosialisasikan pola hidup sehat kepada seluruh lapisan masyarakat.

 

“Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan langkah antisipasi preventif dan promotif dalam hal pencegahan. Misalnya, masyarakat harus gemar makan sayur-sayuran, buah-buahan, dan aktif berolahraga guna menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, masyarakat juga diharapkan aktif untuk mengecek kondisi kesehatannya ke laboratorium,” tuturnya.

 

Legislator dapil Jawa Tengah ini mendorong pemerintah agar menyediakan vaksin kekebalan tubuh bagi masyarakat yang rawan terkena kanker. “Dengan pemberian vaksin tersebut, diharapkan akan memberikan kekebalan tubuh terhadap seseorang dari serangan kanker,” pungkasnya. (dep/sf)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...