Habis manis sepah dibuang. Pribahasa tersebut terkadang menjadi nyata pada atlet karate yang telah berjuang membesarkan nama daerah bahkan negara di beberapa ajang kompetisi. Memasuki usia tertentu, ketika atlet sudah minim prestasi tidak jarang mereka kesulitan mendapatkan pekerjaan.

“Jangan sampai atlet karate berprestasi, kesulitan mencari pekerjaan untuk hidup dan akhirnya terpaksa menjadi satpam,” kata Prio Budi Santoso, wakil ketua DPR RI saat memberi pembekalan kepada pengurus cabang PB Lembakari seprovinsi Maluku, di Ambon Sabtu (29/1/2011). Menurutnya atlet berprestasi perlu diupayakan mendapat pekerjaan yang layak ditengah masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut Priyo yang baru saja terpilih menjadi ketua umum PB. Lemkari periode 2011- 2016 dalam kongres yang berlangsung di Bali beberapa waktu lalu mengatakan telah mengajak beberapa anggota DPR RI untuk membantu membesarkan Lemkari.  Beberapa orang telah menyatakan kesediaan seperti Edison Betaubun anggota Komisi III atau Akbar Faizal anggota Komisi II DPR RI.

Sebagai seorang politisi Priyo mengaku terinspirasi dengan semangat karate-do yang dimiliki Lemkari. Dengan logo harimau para atlet diharapkan sigap seperti macan yang siap menerkam, cepat dalam mengambil keputusan. Sedangkan filosofi do dalam karate-do berarti sejuk seperti angin yang berhembus.

“Semangat itu hendaknya dibawa para atlet ditengah masyarakat,” tekannya. Ia juga meminta para pengurus berupaya mempromosikan olah raga karate dikalangan pelajar dan mahasiswa. Baginya penting karena dapat melatih kedisiplinan, semangat pantang berputus asa.

Priyo Budi Santoso mengatakan mendukung sepenuhnya upaya meningkatkan sarana dan prasarana olah raga di provinsi Maluku khususnya kota Ambon. “Setiap provinsi sudah sepatutnya memiliki satu dojo yang representatif,” ujarnya. Kehadiran sebuah dojo diharapkan dapat menjadi tempat latihan yang layak dan sekaligus tempat latih tanding bagi atlet karate tingkat provinsi bahkan nasional maupun kawasan regional. Ia berharap pembangunan itu tidak akan lama lagi karena lahan sudah sudah tersedia, terletak di kota Ambon. (iky)