Pemerintah Diminta Jaga Stabilitas Harga Bawang Merah
Anggota Komisi XI DPR RI Wilgo Zainar. Foto: Ria/jk
Anggota Komisi XI DPR RI Wilgo Zainar meminta pemerintah menjaga stabilitas harga bawang merah di Sumatera Barat. Pasalnya, bawang merah merupakan komoditas unggulan yang memberi kontribusi besar terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta penyumbang inflasi.
“Pemerintah perlu menjaga stabilitas harga bawang merah. Petani menyampaikan harga bawang merah cenderung turun saat panen raya, bisa Rp 7 ribu per kilogram,” jelasnya usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI dengan petani bawang merah dan meninjau lahan bawang merah di Kabupaten Solok, Sumbar, Selasa (19/3/2019).
Lebih lanjut politisi Partai Gerindra itu mengatakan, para kelompok tani di Solok berhasil memproduksi bawang setiap hari mencapai 250 ton, namun saat harga jatuh, Bulog hanya bisa menampung 1 ton per hari. "Ini harus dicarikan solusi," tegas legislator dapil Nusa Tenggara Barat itu.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Refrizal. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu meminta Bulog menyerap produksi bawang merah kelompok di Sumbar. Menurutnya, jika harga bawang tidak terkendali, akan menyebabkan kenaikan inflasi.
“Ketika harga bawang turun, harusnya diserap oleh Bulog agar masyatakat tidak rugi. Selain itu, ke depan petani agar bawang merah dapat diolah menjadi bawang goreng, minyak bawang atau sebagainya, agar stabilitas harga tetap terjaga," jelasnya.
Terakhir, ia mengatakan, sebagai wakil rakyat dari dapil Sumbar, ia akan mengawal dan memperjuangkan solusi dari permasalahan yang ada di Sumbar. (rnm/sf)