PLN Targetkan 75 persen elektifikasi di NTT
Dirut PLN Dahlan Iskan menargetkan program Listrik Kepulauan dengan tingkat elektrifikasi sebesar 75 persen untuk daerah NTT. "Saat ini rasio elektrifikasi baru sebesar 30 persen, sementara secara normal listrik yang teraliri sebesar 2 persen tahun, artinya kalau ditangani normal baru tercapai 2020 targetnya,"terangnya saat mendampingi Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua KEN Chairul Tanjung pada acara Hari Pers Nasional, di Restaurant Oriental, Selasa, (8/2).
Menurut Dahlan, target elektrifikasi di NTT akan tercapai pada tahun 2012 dengan sasaran sebesar 70 persen rasio elektifikasinya. "Kita akan menerapkan listrik kepulauan, sementara temen-temen bilang akan tercapai 75 persen saya optimis di 70 persen,"paparnya dengan nada optimis.
Dahlan Mengatakan, PLN telah melakukan uji coba di beberapa lokasi kepulauan seperti Bunaken, Raja Ampat, Gilitrawangan, Wakatobi. "Bunaken dulu menggunakan Diesel namun sekarang semenjak ada energi matahari sudah tidak menggunakan diesel lagi,"terangnya.
Dia menambahkan, NTT memiliki pulau yang besar seperti halnya Pulau Bali, karena itu, perlu adanya gebrakan dengan cara menyediakan Televisi yang dapat disesuaikan dengan energi matahari. "Kita akan bekerjasama menciptakan TV yang dapat mendukung energi matahari sehingga masyarakat kepulauan dapat menonton TV,"paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Dia menjelaskan, kesulitan yang dihadapi yaitu penduduk yang menyebar dan sulitnya menembus hutan lindung. "apabila terkait hutan lindung kita perlu dukungan Kementerian Kehutanan,"katanya.
Sementara Ketua KEN Chairul Tanjung mengaku optimis Perekonomian Indonesia dapat sejajar dengan negara maju lainnya seperti Cina, Jepang dan Rusia. "IMF memprediksi Indonesia akan mengalami kemajuan dan memiliki pertumbuhan tercepat di dunia diantara 18 negara terbesar dunia mencapai 12 persen dalam kurun waktu 2009-2015,"paparnya dihadapan para panelis dan peserta Hari Pers Nasional tersebut.
Menurutnya, bahkan Indonesia akan mencontrolling perekonomian hingga 51-56 persen untuk Asean-6. "Ada beberapa potensi negara kepulauan yang bisa digarap diantaranya, wisata bahari dengan 17 ribu pulau sedangkan yang dikasih nama baru 6000 pulau,"terangnya.
Selain itu, tambahnya, Indonesia memiliki taman nasional, suaka alam laut dan situs bawah air yang tersebar seluas 5.6 juta hektar."ada beberapa objek yang terkenal di dunia seperti Raja Ampat, Bunaken, Wakatobi, Halmahera, Pulau Komodo, dan kurang lebih 75 persen, spesies coral dunia berada di Indonesia dengan 3000 spesies ikan termasuk ikan tuna yang diminati,"tambahnya.
Terdapat beberapa potensi yang dapat dikembangkan diantaranya yaitu ecotourisme, perikanan tangkap, budidaya ikan laut maupun rumput laut, industri kelautan, industri pembuatan perawatan kapal serta penunjang kegiatan kapal, dan lahan tanah khususnya budidaya jaguna di NTT. "Untuk hambatan diantaranya yaitu akses yang kurang, infrastruktur, konektivitas dan risiko bencana alam,"katanya. (si)