BAKUL Bogor, Wadah Keamanan dan Kesehatan Pangan Kota Bogor
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi Foto : Angga/mr
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyebut bahwa Kota Bogor merupakan salah satu sentra kuliner masyarakat se-Jabodetabek yang tentu kesehatan kandungan makanannya sendiri harus diawasi secara ketat. Untuk itu Pemerintah Kota Bogor mengaku memiliki program Badan Kuliner Bogor (Bakul) untuk mengawasi serta memberikan izin penjualan terhadap pedagang-pedagang di Bogor.
Saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke Kota Bogor, Jawa Barat, Dede menyampaikan selama Bulan Ramadan hingga jelang Lebaran penjualan makanan akan semakin tinggi. Pemerintah perlu menjaga kandungan kesehatan makanannya. Ia menjelaskan kunjungannya kali ini tidak ingin melakukan sidak melainkan ingin mengetahui konsep yang dimiliki Kota Bogor dalam menangani masalah kesehatan makanan.
“Nah yang kita lakukan ini bukan sidak, melainkan ingin mengetahui konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh masing-masing institusi atau lembaga daerah dalam menangani penyelewengan penjualan makanan. Saya cukup senang melihat kreativitas Bogor ini dengan BAKUL-nya. Menandakan mereka sadar terhadap kesehatan,” sebutnya usai pertemuan dengan Wali Kota Bogor beserta jajaran serta Kementerian Kesehatan di Balai Kota Bogor, Selasa (21/5/2019).
Politisi Partai Demokrat itu sendiri berpesan agar ide brilian seperti BAKUL ini terus dikelola dengan baik hingga Kota Bogor bisa dijadikan sebagai salah satu kota percontohan bagi daerah lainnya. Menurutnya konsep BAKUL ini merupakan sebuah terobosan dan sesuai dengan visi Kota Bogor menjadikan kota yang ramah keluarga sehingga wadah bagi para pegiat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi istimewa.
“Wali Kota Bogor sudah menjelaskan bahwa selama ini UKM di Kota Bogor sudah memiliki wadah dan juga bertindak sebagai pengawas bernama BAKUL yang sudah mensinergikan mulai dari perizinan dan pelatihan informasi. Kami juga sudah cek dari BPOM Kota Bogor yang mana juga mengatakan bahwa selama ini terus melakukan pengecekan di lapangan sehingga nantinya tidak ditemukan hal-hal yang berbahaya,” jelas Dede.
Di tempat yang sama Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan bahwa sejak dibentuk, BAKUL sangat membantu peredaran makanan di Kota Bogor serta dapat mensejahterakan masyarakat secara individu. “Bakul ini sangat membantu. Nanti kita akan koordinasi dengan loka-loka yang ada di Bogor ini. Dan juga BAKUL ini semua sudah dipantau terus oleh BPOM ya, tapi kita akan terus koordinasikan dengan tim,” imbuhnya.
“Semua kita pantau. Makanya saya selalu minta ada rekap per bulan, itu masuk berapa yang dikeluarkan berapa, mentoknya dimana. Peran lurah akan kita maksimalkan karena nanti lurah yang tahu UKM dimana saja. Mereka ngadu ke lurah, lurah koordinasikan dengan dinas-dinas,” tambah Bima seraya menunjuk salah satu lurah yang hadir di Balai Kota Bogor. (er/sf)